• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah 2023/2024 Semester I
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • LAYANAN
    • Agenda Departemen
    • Dashboard Jadwal Perkuliahan
    • Peminjaman Ruang
    • Bantuan Petugas Perkuliahan
    • Barang Temuan
    • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
    • LAYANAN AKADEMIK
    • LAYANAN PERPUSTAKAAN
    • Kuesioner Layanan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
  • Beranda
  • SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
  • SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
Arsip:

SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Peran Potensial Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

AnnouncementBeritaBeritaNewsPengumumanSDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11 Kota dan Komunitas yang BerkelanjutanSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang TangguhSDG 17 Kemitraan untuk mencapai tujuanSDG 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDG 4: Pendidikan BerkualitasSDG 6: Air Bersih dan Sanitasi LayakSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Friday, 18 July 2025

Ilustrasi

Indonesia, sebagai bagian integral dari komunitas global, telah menunjukkan komitmen kuat terhadap agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan pada tahun 2015, dengan target ambisius untuk dicapai pada tahun 2030. Pencapaian tujuan-tujuan universal ini tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan menuntut peran krusial dari pemerintah daerah sebagai garda terdepan implementasi. Pemerintah daerah, dengan kedekatannya pada masyarakat dan pemahaman mendalam tentang konteks lokal, memiliki kapasitas unik untuk menerjemahkan target global menjadi aksi nyata yang relevan. read more

Bagaimana Mencapai Agenda SDGs 2030 di Sistem Negara Desentralisasi

AnnouncementBeritaBeritaNewsPengumumanSDG 11 Kota dan Komunitas yang BerkelanjutanSDG 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan Friday, 18 July 2025

Mencapai Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030 di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, terlebih dalam konteks sistem negara desentralisasi. Dengan lebih dari 500 pemerintah daerah yang memiliki otonomi masing-masing, sinergi pusat dan daerah menjadi krusial. Dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs 2021–2024 yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas menyajikan strategi menyeluruh yang menekankan pentingnya partisipasi multipihak dan pelibatan aktif seluruh elemen bangsa. read more

Dosen PEK Menyampaikan Hasil Penelitian Dampak Jangka Panjang Banjir Terhadap Ekonomi di IRSA 2025

AnnouncementBeritaBeritaNewsPengumumanSDG 1: Tanpa KemiskinanSDG 10 Mengurangi KetimpanganSDG 10: Berkurangnya KesenjanganSDG 11 Kota dan Komunitas yang BerkelanjutanSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Friday, 18 July 2025

Gambar Ilustrasi

Dalam sebuah acara penting bagi komunitas akademik, perwakilan tim peneliti dari Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Amesta Ramadhani, turut berpartisipasi dalam IRSA Conference 2025 yang diselenggarakan di Semarang pada 14–15 Juli 2025. Konferensi tahunan ini mengangkat tema “Localizing Smart Economy and Infrastructure for Inclusive Growth and Sustainability”, yang menyoroti pentingnya inovasi ekonomi dan infrastruktur dalam mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan. read more

Tantangan Keterjangkauan Rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta

AnnouncementBeritaBeritaNewsPengumumanSDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan Tuesday, 15 July 2025

Ilustrasi

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah dihadapkan pada tantangan serius soal keterjangkauan perumahan, meski upah minimum regional di provinsi ini tercatat terendah di Pulau Jawa. Kenaikan harga rumah yang terus meroket membuat banyak warga terutama generasi mudakesulitan mewujudkan impian memiliki hunian sendiri. Permintaan rumah di Yogyakarta dipicu oleh besarnya porsi penduduk usia 15–26 tahun yang memasuki usia menikah dan berencana berinvestasi dalam kepemilikan rumah. Namun, kombinasi antara pendapatan rumah tangga yang terbatas dan harga properti yang terus meningkat mendorong angka keterjangkauan perumahan ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. read more

Waspadai Pinjol Ilegal: Tiga Langkah Bijak Hindari Jerat Utang Digital

BeritaBeritaSDG 1: Tanpa KemiskinanSDG 11 Kota dan Komunitas yang BerkelanjutanSDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung JawabSDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Wednesday, 25 June 2025

Yogyakarta – Fenomena pinjaman online ilegal (pinjol ilegal) masih menjadi tantangan serius dalam kehidupan masyarakat digital saat ini. Banyak individu tergiur dengan kemudahan dan kecepatan proses pencairan dana, tanpa memahami risiko yang menyertainya. Di balik kemasan yang tampak menarik, pinjol ilegal seringkali memanfaatkan celah kurangnya literasi keuangan dan lemahnya kontrol data pribadi. read more

Mahasiswa Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Berpartisipasi dalam Penggalian Potensi Lokal di Suryatmajan, Dorong Penguatan Ekonomi Berbasis Komunitas Melalui Kampung Tematik

AnnouncementBeritaBeritaNewsPengumumanSDG 11 Kota dan Komunitas yang BerkelanjutanSDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Thursday, 19 June 2025

YOGYAKARTA – Mahasiswa Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Universitas Gadjah Mada (UGM), yang tengah menjalani kegiatan magang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, turut berkontribusi dalam penggalian potensi lokal di Kelurahan Suryatmajan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi berbasis komunitas melalui pengembangan kampung tematik. read more

Strategi Menghadapi Krisis Lahan Untuk Mendukung Upaya Ketahanan Pangan

BeritaBeritaPengumumanSDG 13: Penanganan Perubahan IklimSDG 15: Kehidupan di DaratSDG 2: Tanpa KelaparanSDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak Monday, 18 November 2024

Krisis lahan merupakan tantangan global yang semakin mendesak, terutama di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Permintaan lahan yang terus meningkat untuk berbagai keperluan, seperti pertanian, permukiman, dan industri, menyebabkan degradasi lahan, erosi, dan hilangnya lahan produktif. Kondisi ini mengancam ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia dalam Kabinet Merah Putih berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia melalui program diversifikasi pangan dan swasembada dari desa. Program ini bertujuan agar lahan-lahan yang ada di wilayah pedesaan tidak terdegradasi dan tetap dapat menjadi faktor produksi pemenuh kebutuhan pangan.

Ancaman Krisis Lahan terhadap Ketahanan Pangan

  • Penurunan produktivitas lahan: Degradasi lahan mengurangi kemampuan tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
  • Hilangnya lahan pertanian: Konversi lahan pertanian menjadi penggunaan lain mengurangi pasokan pangan.
  • Kerentanan terhadap bencana: Lahan yang terdegradasi lebih rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
  • Keterbatasan akses terhadap sumber daya: Petani kecil seringkali kehilangan akses ke lahan produktif akibat tekanan ekonomi dan sosial.

Beberapa ancaman di atas menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah guna memastikan pasokan lahan pertanian tetap tersedia untuk ditanami tanaman pangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi dalam menghadapi krisis lahan.

Strategi Menghadapi Krisis Lahan

Untuk mengatasi krisis lahan dan mendukung upaya ketahanan pangan, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

1.     Perencanaan Tata Ruang yang Terintegrasi

  • Zonasi lahan: Membagi lahan menjadi zona-zona dengan penggunaan yang sesuai, seperti zona pertanian, permukiman, dan kawasan lindung.
  • Inklusivitas: Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan untuk memastikan keadilan dan

2.     Pertanian Berkelanjutan

  • Rotasi tanaman: Mengganti jenis tanaman yang ditanam secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah.
  • Agroforestri: Menggabungkan tanaman pertanian dengan pohon untuk meningkatkan produktivitas dan melindungi tanah.

 

  • Pengelolaan air yang efisien: Mengoptimalkan penggunaan air irigasi untuk mengurangi tekanan pada sumber daya

3.     Konservasi Tanah dan Air read more

Pentingnya Pengukuran Lokasi untuk Mendukung SDGs Nomor 11: Kota dan Permukiman Berkelanjutan

BeritaBeritaSDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan Wednesday, 13 November 2024

 

  Sebagai langkah untuk mencapai target SDGs nomor 11 terkait kota dan permukiman berkelanjutan, berbagai upaya untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan terus dilakukan. Dalam konteks ini, pemahaman tentang lokasi strategis menjadi salah satu aspek penting ketika merencanakan perumahan yang layak dan terjangkau. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi peran lokasi dalam penentuan harga dan penilaian properti. Salah satu penelitian oleh Bagaskara, S.E., M.Ec.Dev., berjudul “Bagaimana Menentukan dan Mengukur Lokasi dalam Penilaian Perumahan dan Model Harga Hedonik? Tinjauan Sistematis Lokasi Perumahan” mengungkapkan bahwa lokasi dapat diukur melalui dua aspek utama, yaitu spasial dan keadaan, yang masing-masing memiliki pengaruh besar terhadap nilai perumahan. read more

Recent Post

  • INFORMASI KOMPETISI MAHASISWA
  • BI-Rate dan Strategi Pro-Poor Growth
  • Hubungan antara Kelembagaan yang Tangguh dengan Standar Akuntansi Pemerintah
  • Wujudkan Desa yang Tangguh dan Akuntabel, Pengawasan Keuangan Desa Jadi Sorotan
  • Peran Potensial Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY