Program pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dinilai menjadi salah satu pilar strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan (SDG 1), ketahanan pangan (SDG 2), pertumbuhan ekonomi inklusif (SDG 8), serta pengurangan ketimpangan (SDG 10). Semangat tersebut menjadi dasar pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) melalui program “Pemberdayaan UKM untuk Peningkatan Perekonomian Desa Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo”.
Berita
Kulon Progo, 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengembangan Produk Koperasi Merah Putih di Kalurahan Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas usaha dan tata kelola koperasi produksi berbasis potensi lokal serta mendukung pencapaian SDG’s 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG’s 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG’s 16 (Kelembagaan yang Tangguh).
Kulon Progo, 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengembangan Produk Koperasi Merah Putih di Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan penguatan usaha koperasi produksi di tingkat desa, sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya SDG 1, SDG 8, dan SDG 16.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan kebutuhan akan inovasi berkelanjutan, kemampuan kewirausahaan tidak lagi cukup bila hanya berfokus pada keuntungan semata. Dunia membutuhkan generasi muda yang tidak hanya kreatif dan berani mengambil peluang, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan dan kepedulian sosial yang kuat. Inilah yang dikenal sebagai sustainable entrepreneurship—kewirausahaan yang memadukan nilai ekonomi, sosial, dan ekologis untuk menciptakan dampak positif jangka panjang. Menanamkan nilai ini sejak usia dini merupakan langkah strategis dalam mendukung berbagai target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Menanamkan jiwa kewirausahaan sejak usia sekolah dasar menjadi salah satu langkah penting dalam membentuk generasi yang kreatif, mandiri, dan mampu memecahkan masalah. Melalui pembelajaran yang kontekstual dan berbasis praktik, anak-anak dapat memahami konsep wirausaha secara lebih nyata dan menyenangkan. Prinsip inilah yang diusung dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat di SD Negeri Giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, sebagai bagian dari upaya mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Kewirausahaan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi peluang, mengelola risiko, dan menciptakan solusi bisnis yang inovatif. Dalam konteks pembangunan nasional yang berkelanjutan, menumbuhkan jiwa wirausaha sejak usia dini bukan lagi sekadar inisiatif pendidikan, melainkan sebuah fondasi krusial dan investasi strategis. Penanaman nilai ini sejak awal mempersiapkan generasi muda untuk menjadi penggerak perubahan yang mandiri dan produktif, yang pada gilirannya akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi. Upaya ini sejalan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) yang menekankan pentingnya pembelajaran inklusif dan keterampilan hidup sejak dini.

Penanaman jiwa kewirausahaan merupakan pondasi penting bagi pembangunan karakter generasi muda agar memiliki kemandirian, kreativitas, dan daya juang dalam menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu pengembangan karakter kewirausahaan harus dimulai sejak dini, untuk mendukung hal tersebut kegiatan program pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengusung tema “Kewirausahaan Kreatif: Menumbuhkan Insting Bisnis Kreatif Sedari Dini di SD Giritirto”. Program ini dipilih untuk mengatasi tantangan yang berada di lokasi mitra yaitu minimnya pengetahuan siswa mengenai kewirausahaan dan kewirausahaan kreatif.
Wonosari, 11 September 2025. Program Studi Manajemen & Penilaian Properti (MPP),  Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM berkolaborasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan pelatihan satu hari penuh (08.30–16.00 WIB) yang berfokus pada peningkatan kapasitas aparatur dalam penilaian dan pemanfaatan aset daerah. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat penerapan praktik teknis sesuai standar profesi (KEPI, SPI) serta mendorong tata kelola aset berbasis data, sehingga pengelolaan aset publik menjadi lebih optimal dan berkontribusi pada peningkatan PAD. Kegiatan diikuti oleh sekitar 60 peserta yang merupakan pengelola aset di lingkungan BKAD.
Oleh :
Dr. Agusta Ika Prihanti Nugraheni , S.E. , M.B.A ,
Elton Buyung Satrianto , S.E. , M.B.A , Satriyo Dwicahyo , S.E. , M.Sc. ,
Fani Pramuditya , S.E. , M.B.A. ,
Saiqa Ilham Akbar BS. , S.E. , M.Sc. ,
Dr. Johannes Soeprihanto , M.I.M.
Oleh : Dr. Agusta Ika Prihanti Nugraheni , S.E. , M.B.A , Elton Buyung Satrianto , S.E. , M.B.A , Satriyo Dwicahyo , S.E. , M.Sc. , Fani Pramuditya , S.E. , M.B.A. , Saiqa Ilham Akbar BS. , S.E. , M.Sc. , Dr. Johannes Soeprihanto , M.I.M.




