Program pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) dinilai menjadi salah satu pilar strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan (SDG 1), ketahanan pangan (SDG 2), pertumbuhan ekonomi inklusif (SDG 8), serta pengurangan ketimpangan (SDG 10). Semangat tersebut menjadi dasar pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) melalui program “Pemberdayaan UKM untuk Peningkatan Perekonomian Desa Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo”.
SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur
Wonosari, 11 September 2025. Program Studi Manajemen & Penilaian Properti (MPP), Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM berkolaborasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan pelatihan satu hari penuh (08.30–16.00 WIB) yang berfokus pada peningkatan kapasitas aparatur dalam penilaian dan pemanfaatan aset daerah. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat penerapan praktik teknis sesuai standar profesi (KEPI, SPI) serta mendorong tata kelola aset berbasis data, sehingga pengelolaan aset publik menjadi lebih optimal dan berkontribusi pada peningkatan PAD. Kegiatan diikuti oleh sekitar 60 peserta yang merupakan pengelola aset di lingkungan BKAD.

Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Dasar terutama kelas V, akan membekali peserta didik untuk memahami bidang ilmu pengetahuan IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Dengan belajar IPAS mendorong peserta didik untuk lebih mencintai fenomena alam dan sosial di sekitar kita, sehigga dengan memahami topik topik, maka akan meningkatkan kecintaan peserta didik akan alam dan aspek sosial dari kehidupan manusia. Melalui proses pembelajaran IPAS dalam kurikulum Merdeka, maka peserta didik akan memahami secara lebih mendalam hal hal dan fenomena yang terjadi di sekitar hidup peserta didik sehari hari baik di sekolah maupun di rumah dan di tempat lain seperti pada saat berkunjung ke keluarga atau kerabat dan berekreasi. Setelah peserta didik memahami, maka diharapkan akan semakin menyayangi lingkungan hidup kita dengan memelihara atau menjaganya sebagai wujud dari kecintaan pada ciptaan Tuhan dan menghargai secara adil kecanggihan teknologi untuk membantu kehidupan manusia lebih efisien dan efektiv dan Sejahtera dalam jangka panjang.
Metode evaluasi pembelajaran untuk peserta didik sekolah dasar di daerah yang kondisi ekonomi sosial dan infrastruktur belum mendukung secara optimum, maka perlu mengembangkan peraga Pendidikan yang lebih sesuai yaitu dengan mempertimbangkan banyak factor secara comprehensive. Kondisi infrastruktur internet yang masih relative terbatas khususnya untuk mendukung proses belajar secara lebih efektiv. Jumlah peserta didik yang relative sedikit yaitu 10 siswa menunjukan bahwa sekolah belum menjadi daya tarik yang besar atau kuat bagi sebagian besar orang tua di wilayah sekitar sekolah berada menyekolahkan anaknya bersekolah di sekolah dasar Giritirto, hal ini bisa menyebabkan daya saing untuk bersaing dalam berprestasi kurang kuat karena peserta didik kemungkinan berasal dari siswa yang motivasi belajar biasa dan rendah atau tidak terlalu kuat. Rendahnya motivasi pada gilirannya akan menurunkan kepercayaan diri peserta didik sehingga keinginan untuk bersaing dalam hal menunjukan kinerja siswa, guru dan sekolah sehingga dapat meningkatkan kinerja sekolah pada rating yang lebih tinggi.
Belatian Detiara (Manajemen dan Penilaian Properti 2023) dan Melani Fatikan (Manajemen dan Penilaian Properti 2023) berhasil meraih juara kedua dalam Business Plan Competition 2025 dalam rangkaian acara Islamic Business Management Fair (IBMF) 9.0 yang diselenggarakan oleh FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta.
Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY), yang meliputi Kota Yogyakarta dan sebagian Sleman serta Bantul, telah menjadi magnet utama bagi migrasi internal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya harga tanah di Kota Yogyakarta dan semakin tingginya kelayakan huni di wilayah sekitarnya, yang mendorong penduduk untuk mencari hunian di KPY. Seiring dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, pemahaman tentang dinamika migrasi internal di DIY menjadi sangat penting. Peneliti dan pembuat kebijakan berusaha untuk mengeksplorasi pola migrasi guna mengembangkan strategi yang efektif untuk perencanaan dan pengembangan kota. Wawasan yang diperoleh dari penelitian ini akan sangat berguna dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh urbanisasi yang cepat dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dinamika migrasi ini berkaitan dengan erat dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), karena menyangkut pemerataan akses terhadap perumahan layak, infrastruktur dasar, serta kualitas hidup antarwilayah.
Yogyakarta, 25 Oktober 2025 — Dalam rangkaian Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2025 yang diselenggarakan di Gedung TILC Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Dr. Faiz Zamzami, selaku ketua peneliti, memaparkan hasil pengembangan sistem informasi akuntansi persediaan dan kasir berbasis Android bertajuk “Stokify”.

Mahasiswa Program Studi Perbankan angkatan 2022, Adrian Rasyeed Asshiddiqi dan Naufal Fauzan Atin Nugraha, berhasil meraih Juara 2 pada kategori Trading Competition dalam ajang Investment Summit Project (INSPECT) 2025 yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (KSPM DEB SV UGM).
Dampak dari strategi merger yang dikembangkan oleh BPR sesuai anjuran dari OJK terutama setelah ditetapkannya undang undang Penguatan dan Pengembangan Jasa Keuangan (P2SK), ternyata menghadapi kendala potensial yang bisa menghambat tujuan dari strategi merger. Salah satu kendala yang dihadapi di lapangan adalah implementasi dilapangan, Ketika dasar merger adalah kekurangan modal, kepemilikan dan Lokasi BPR. Merger secara konsep memang bisa meningkatkan modal inti BPR, tetapi secara intrinsic mengandung biaya berupa karakter BPR yang bergabung sering tidak sefrekuensi dengan BPR partnernya. Besar kecilnya modal yang masuk, juga menjadi factor yang pelik di lapangan menghadapi kendala pada saat menentukan proporsi direksi dan komisaris yang baru, Di lapangan biaya ini cukup besar, yang bisa jadi mungkin lebih murah biaya dananya jika dibandingkan dengan strategi non merger.

Kebijakan Single Present Policy (SPP), memerintahkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPRS (Bank Perkreditas Rakyat Syariah) yang berada dalam satu kepemilikan/pemegang saham pengendali yang sama dalam satu wilayah/kepulauan untuk melakukan penggabungan/peleburan. OJK berwenang memerintahkan BPR/BPRS untuk (a) melakukan dan menerima penggabungan/peleburan (b) BPR/BPRS menerima pengambilalihan oleh pihak lain bagi BPR/BPRS yang tidak dapat memenuhi modal inti minimum (pasal 128). OJK dapat memerintahkan BPR/BPRS untuk melakukan penggabungan / peleburan dengan BPR/BPRS lain dan menerima pengambilalihan oleh pihak lain BPR/BPRS yang (a) mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dan atau (b) ditetapkan sebagai BPR/BPRS dalam penyehatan. Meskipun manfaat merger secara konsep menguntungkan yang tercermin pada meningkatnya modal dan atau modal inti , manajemen tata Kelola, efisiensi dan efektivitas asset sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin meningkatnya modal sendiri BPR dan BPRS.





