Yayasan Cinta Qur’an (YCQ) adalah lembaga pendidikan dan sosial yang terletak di Kalurahan Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. YCQ memberikan pendidikan tanpa biaya bagi anak yatim, yatim piatu, serta pendidikan berbayar dengan biaya sesuai dengan tingkat kemampuan orang tua. Saat ini, YCQ mengelola anak didik mukim sejumlah 12 orang dengan biaya sukarela, murid non mukim sejumlah 35 orang tanpa biaya, siswa Taman Pendidikan Quran (TPQ) sejumlah 75 orang dengan biaya sukarela. Setelah 8 tahun berjalan, YCQ menghadapi tantangan serius terkait pembiayaan operasional karena ketergantungan pada donasi masyarakat (charity). Donasi tersebut sifatnya fluktuatif dan telah mengalami penurunan signifikan, dari 210 donatur pada tahun 2017 menjadi kurang lebih 20 orang di tahun 2025 ini. Kondisi ini mendesak YCQ untuk segera merumuskan langkah konkret guna menciptakan sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan.
SDG 1: Tanpa Kemiskinan

Dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait dengan tujuan nomor 1 (Tanpa Kemiskinan) dan nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), sebuah tim peneliti dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian mendalam tentang pengaruh kebijakan suku bunga terhadap likuiditas bank dan stabilitas keuangan di Indonesia. Penelitian ini merupakan bagian dari flagship “Economic Development” yang bertujuan mengatasi permasalahan bangsa, khususnya kemiskinan melalui pendekatan ekonomi dan keuangan.

Oleh : Dr. Agusta Ika Prihanti Nugraheni, S.E., M.B.A
Di era digital saat ini, judi online menjadi sebuah ancaman yang nyata bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Aksesibilitas yang mudah, iklan yang menyesatkan, dan keuntungan instan yang dijanjikan membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran adiktif ini. Salah satu upaya strategis yang dilakukan untuk menanggapi tantangan tersebut yaitu melalui pemanfaatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang berfungsi sebagai sarana edukasi dan upaya preventif. Penelitian berjudul “Menghalau Godaan Digital: Pengembangan Kampanye Anti-Judi Online untuk Kaum Muda di Era Teknologi” bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi generasi muda terhadap iklan judi online serta mengidentifikasi preferensi mereka terhadap bentuk ILM yang menarik dan efektif. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam perancangan ILM yang mampu menyampaikan pesan bahaya judi online secara lebih persuasif, relevan, dan berdampak. Dengan demikian, ILM tidak hanya berperan sebagai sarana komunikasi publik, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam membangun kesadaran, perubahan sikap, dan partisipasi aktif generasi muda dalam upaya pencegahan judi online.
Kalurahan Sendangsari memiliki potensi ekonomi desa yang besar dengan sekitar 210 jenis UMKM tersebar di berbagai padukuhan. Berdasarkan publikasi data desa tahun 2024, sebanyak 51,33% penduduknya adalah perempuan, dan 1,29% bekerja sebagai pedagang yang terdiri dari 0,33% pedagang laki-laki dan 0,96% pedagang perempuan. Mayoritas penduduk berusia produktif hingga lanjut (31 tahun ke atas) dengan proporsi sebesar 63,11%, yang menunjukkan dominasi tenaga kerja dewasa aktif. BUMDes Binangun Sendang Artha, yang telah didirikan sejak 2017, berperan penting dalam mendorong ekonomi desa. Pada tahun anggaran 2024, kontribusi hasil usaha desa mencapai Rp131.010.000 dari total pendapatan desa sebesar Rp3,31 miliar, menandakan peran ekonomi BUMDes mulai signifikan namun masih perlu diperkuat melalui pemberdayaan pelaku UMKM.
Yogyakarta, Oktober 2025 — Indonesia sebagai negara kepulauan tropis dikenal memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap berbagai bencana, terutama bencana hidrometeorologi seperti banjir. Dalam satu dekade terakhir, fenomena ini menunjukkan tren yang semakin meningkat seiring dengan intensifikasi dampak perubahan iklim. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah kejadian banjir meningkat signifikan dari 596 kejadian pada tahun 2014 menjadi 1.420 kejadian pada tahun 2024, dengan puncaknya pada tahun 2021 yang mencapai 1.795 kejadian. Peningkatan ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan, tetapi juga berdampak besar terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh : Yudistira Hendra Permana , S.E. , M.Sc. , Ph.D
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengelolaan dan optimalisasi retribusi daerah. Retribusi daerah berperan penting dalam menyuplai pendapatan yang diperlukan untuk mendukung berbagai program pembangunan dan pelayanan masyarakat. Studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penerimaan retribusi daerah dan peningkatan PAD, yang menjadi indikator penting bagi kesehatan finansial pemerintah daerah
Yogyakarta, 21 Oktober 2025 — Di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia, pemerintah tidak selalu mampu mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi sendirian dikarenakan keterbatasan sumber daya. Filantropi dapat menjadi salah satu instrumen untuk mendukung pembangunan ekonomi berbasis keadilan sosial. Filantropi telah lama memainkan peran penting dalam peradaban manusia, membentuk struktur sosial, dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Selama berabad-abad, konsep ini telah berkembang dari sekadar tindakan amal sederhana menjadi pendekatan yang lebih terstruktur dan strategis yang bertujuan untuk mengatasi tantangan sosial. Hall (1999), mendefinisikan filantropi sebagai tindakan sukarela individu atau kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian sumber daya, waktu, atau tenaga tanpa mengharapkan imbalan finansial langsung.

Pengasih, Kulon Progo – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (DEB SV UGM) yang diketuai oleh Yuni Andari, S.E., M.Si menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada 30 Agustus 2025 di Balai Desa Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas bisnis pelaku UMKM melalui pelatihan softskill dan profiling bisnis, bekerja sama dengan BUMDes Binangun Sendang Artha.

Yogyakarta, 21 Oktober 2025 — Dalam upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1, yakni No Poverty atau “Tanpa Kemiskinan”, berbagai strategi telah ditempuh oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperkuat praktik filantropi sebagai bentuk solidaritas sosial dan dukungan ekonomi bagi masyarakat kurang mampu. Namun, hasil penelitian Andari, et al (2025) menunjukkan bahwa filantropi di Indonesia belum mampu memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Penelitian tersebut mengungkap bahwa kontribusi kegiatan filantropi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih sangat kecil, yakni rata-rata hanya sekitar 0,037% untuk seluruh provinsi selama periode 2021-2023. Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas sosial dan keagamaan seperti zakat, infaq maupun sedekah belum berperan optimal dalam meningkatkan kapasitas ekonomi daerah.
Stabilitas ekonomi nasional berawal dari kemandirian finansial setiap rumah tangga. Dalam konteks agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), kemampuan masyarakat untuk menabung menjadi indikator krusial dalam mencapai SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak).


