Belitung — Kanya Cinantya Nisaaloka, mahasiswa Program Studi Manajemen dan Penilaian Properti, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sijuk, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Desa Sijuk terdiri dari tiga dusun yaitu Ulu, Piak Air, dan Simpang Empat, yang memiliki potensi wisata dan budaya kaya seperti Masjid Al-Ikhlas (masjid tertua di Belitung), Kelenteng Sijuk, Mangrove Kuale, Lava Bantal Siantu, dan usaha lokal seperti belacan Sijok.
SDG 15: Ekosistem Daratan
Foto Bersama Guru Fisika Pak Suharyadi, S.Pd., Siswa Kelas X SMA N 1 Godean, dan tenaga ahli dari DEB SV UGM dan FKIP UAD
Sleman, 13 Desember 2024 – SMA Negeri 1 Godean, Sleman, Yogyakarta, menjadi tuan rumah kegiatan pendampingan Education for Sustainable Development (ESD) berbasis sekolah pada tanggal 11 dan 13 Desember 2024. Program pengabdian ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi (DEB SV) UGM yang didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM. Dalam pelaksanaannya, DEB bermitra dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan serta sekolah-sekolah adiwiyata di Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 1 Godean dan SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta.
Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang mengeluarkan peraturan keuangan berkelanjutan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan beberapa inisiatif terkait dengan keuangan berkelanjutan, antara lain kebijakan (i) Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I (2015-2019) dan Tahap II (2021-2025), (ii) Taksonomi Hijau Indonesia 1.0, dan (iii) Insentif Pendukung Baterai Kendaraan elektrik. Kemudian dalam ranah industri perbankan, Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan menekankan integrasi manajemen risiko lingkungan dan sosial dalam penilaian risiko kredit.
Oleh: Amesta Kartika Ramadhani, Ashtian Ultanti, Reinhard Jordan Sianipar, Ralditya Rifki Januar
Perubahan iklim yang semakin ekstrem mengganggu berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan masyarakat. Kenaikan suhu tahunan, berkurangnya luas lahan hijau, dan pengelolaan anggaran yang kurang optimal untuk lingkungan menciptakan tekanan tambahan pada masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah rawan perubahan iklim dan merupakan kelompok rentan, yakni anak-anak. Perubahann iklim dapat memengaruhi kondisi kesehatan anak melalui peningkatan prevalensi stunting dengan kondisi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti gizi, air bersih, dan lingkungan sehat.
Krisis lahan merupakan tantangan global yang semakin mendesak, terutama di negara-negara berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Permintaan lahan yang terus meningkat untuk berbagai keperluan, seperti pertanian, permukiman, dan industri, menyebabkan degradasi lahan, erosi, dan hilangnya lahan produktif. Kondisi ini mengancam ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia dalam Kabinet Merah Putih berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia melalui program diversifikasi pangan dan swasembada dari desa. Program ini bertujuan agar lahan-lahan yang ada di wilayah pedesaan tidak terdegradasi dan tetap dapat menjadi faktor produksi pemenuh kebutuhan pangan.
Gambar ilustrasi , sumber
Oleh : Anisa Nurpita1, Ike Yuli Andjani, Rosario Guntur Harimawan, Wieyza Ananda Luqman, Miftah Pandu Saputra, dan Shafi Fajari Saputra
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Meskipun memiliki manfaat signifikan, proyek ini juga memicu tantangan terutama terkait alih fungsi lahan pertanian produktif. Dampak alih fungsi lahan ini secara langsung mengancam ketahanan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
  Yogyakarta, 19 Juli 2024 – Melani Fatikan, Mahasiswa dari Program Studi Manajemen dan Penilaian Properti angkatan 2023, menjadi salah satu peserta dalam menciptakan ide bisnis berupa “GreenPods” sebagai solusi Ketahanan pangan di Indonesia. GreenPods hadir dengan menawarkan sistem hidroponik yang dilengkapi dengan sensor nutrisi dan pH, serta aplikasi mobile “GreenPods Care,” yang mempermudah pemantauan dan perawatan tanaman secara efektif.