Phnom Penh, Kamboja. Pada hari Kamis, 1 November 2024, perwakilan dari Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Indonesia, melakukan kunjungan resmi ke East Asia Management University (EAMU) di Phnom Penh, Kamboja, untuk mendiskusikan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU). Pertemuan tersebut dihadiri oleh delegasi dari EAMU, Prof. James Chua selaku Vice Chancellor, Dr. Kaing Sopheap sebagai Director of Academic Affairs, Mr. Richard, Lecturer, dan Mr. Soruan dari International Communication Affair, bersama manajemen dan staf lainnya. Dari pihak UGM, delegasi diwakili oleh Dr. Faiz Zamzami dan Dr. Kun Haribowo, dosen dari Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada.
Sekolah Vokasi UGM; Vokasi UGM
Yogyakarta, 28 Oktober 2024 – Gedung Suhardi Sigit, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), dipadati mahasiswa Departemen Ekonomika dan Bisnis (DEB) yang antusias menghadiri Sosialisasi Program Beasiswa LPDP. Acara ini diselenggarakan pada Senin, 28 Oktober 2024, mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
Oleh : Anisa Nurpita, Ike Yuli Andjani , Rosario Guntur Harimawan , Wieyza Ananda , Luqman , Miftah Pandu Saputra , dan Shafi Fajari Saputra
Pembangunan jalan tol di Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan konektivitas dan mobilitas masyarakat. Namun, di balik manfaat yang dirasakan secara luas, ada dampak signifikan yang dirasakan oleh masyarakat terdampak, khususnya terkait alih fungsi lahan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 22 persen responden yang terlibat dalam survei mengalami kehilangan pekerjaan akibat alih fungsi lahan. Bahkan, hingga saat ini, 26 persen darimereka masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Hal ini mencerminkan tantangan besar dalam proses adaptasi ekonomi di tengah perubahan lingkungan yang drastis. Alih fungsi lahan untuk pembangunan jalan tol menyebabkan pengurangan signifikan pada lahan pertanian produktif. Sebanyak 44 persen responden menyatakan bahwa tanah yang terkena pembebasan adalah lahan pertanian yang sebelumnya menjadi sumber utama penghidupan mereka. Akibatnya, terjadi penurunan produktivitas pertanian, yang berdampak langsung pada pendapatan para petani. Pembebasan lahan juga membawa dampak pada perubahan kepemilikan aset, terutama bagi pemilik lahan pertanian. Kehilangan aset berupa tanah ini berimplikasi besar terhadap penurunan pendapatan masyarakat, mengingat tanah merupakan sumber penghidupan utama bagi sebagian besar petani di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa alih fungsi lahan untuk pembangunan jalan tol membawa tantangan sosial dan ekonomi yang serius bagi masyarakat terdampak. Selain masalah kehilangan pekerjaan, penurunan produktivitas pertanian menjadi isu utama yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan pemangku kepentingan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor perbankan menjadi salah satu kebutuhan mendesak dalam rangka mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Proposal dan Lingkup Penugasan dalam Penilaian Agunan. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi SDM perbankan dalam memahami dan mengelola aset sebagai sebuah jaminan kredit.
Yogyakarta – 28 Oktober 2024. Departemen Ekonomika dan Bisnis di Sekolah Vokasi menggelar acara perpisahan yang penuh haru untuk Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., yang telah diangkat oleh Presiden Prabowo Subiyanto sebagai Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk periode 2024-2025. Acara berlangsung di Gedung Suhardi Sigit, dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 08.30 WIB, sehingga Dr. Abimanyu dapat menghadiri Rapat Terbuka Senat sebagai bagian dari Puncak Dies Natalis ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi UGM.
Gambar ini mencerminkan keseimbangan antara tantangan perumahan perkotaan modern dan solusi praktis yang ditawarkan oleh pembiayaan yang sesuai dengan Syariah.
Pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal melalui bank syariah semakin diminati oleh masyarakat dan menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk pemilikan rumah tinggal. Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK tahun 2021 menunjukkan bahwa kenaikan pembiayaan untuk kepemilikan rumah tinggal melalui bank syariah telah melampaui pertumbuhan di bank konvensional. Data menunjukkan pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal mencapai Rp39,51 triliun per Januari 2021. Pembiayaan tersebut tumbuh 13,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, atau tumbuh 0,55 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2020. Sementara kredit untuk pemilikan rumah tinggal oleh bank konvensional tumbuh 3,28 persen secara yoy pada Januari 2021, tetapi minus 0,11 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2020. Namun demikian, pembiayaan untuk rumah berbasis syariah ini masih berada di bawah pembiayaan untuk keperluan rumah tangga lainnya yang tumbuh sebesar 19, 82% lebih tinggi dibanding 10,86% untuk rumah tinggal dan 16,22% untuk flat atau apartemen.
Gambaran Pemandangan kota dengan perumahan ramah lingkungan, inklusivitas masyarakat, dan elemen arsitektur Islam
Dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No.11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kota inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Salah satu targetnya adalah memastikan akses bagi semua orang terhadap perumahan dan layanan dasar yang layak, aman, dan terjangkau, serta meningkatkan kualitas permukiman kumuh pada tahun 2030. Indonesia telah membuat kemajuan dalam mencapai SDG’s No. 11 dengan mengambil langkah-langkah signifikan untuk menjadikan kota lebih inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Upaya tersebut mencakup peningkatan kesiapsiagaan bencana, peningkatan permukiman informal, dan peningkatan akses ke perumahan yang terjangkau. Salah satu cara untuk mencapai target peningkatan akses ke perumahan yang terjangkau adalah dengan menyediakan pembiayaan perumahan yang terjangkau, seperti kredit atau pembiayaan rumah melalui skema konvensional maupun syariah, yang membantu individu mengakses perumahan tanpa membebani keuangan mereka.
Pada 28-30 Agustus 2024, civitas akademika Program Studi Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti (MPP) UGM berpartisipasi dalam The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) yang berlangsung di Universitas Udayana, Bali. The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) diselenggarakan oleh University of Economics Ho Chi Minh City, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Udayana. Konferensi internasional tersebut merupakan salah satu forum penting di tingkat internasional yang mengumpulkan ratusan akademisi dan praktisi untuk membahas isu terkini dalam bisnis dan ekonomi, dengan tujuan memperkuat kolaborasi internasional dalam penelitian.
Yogyakarta, 13 Oktober 2024 — Setelah melewati Ujian Tengah Semester (UTS) yang penuh tantangan, para mahasiswa MPP 2024 berkumpul dalam acara “Open House MPP 2024” untuk menyegarkan pikiran dan mempererat kebersamaan. Acara yang berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024, ini menjadi momen penting bagi seluruh Penilai Muda angkatan MPP 2024 untuk berkumpul dan merasakan serunya “healing” bersama.
Ilustrasi AI : Gambaran Lanskap Perkotaan Migrasi dan Aglomerasi, Menggambarkan pertumbuhan kota yang dinamis dengan campuran elemen pedesaan dan perkotaan, konstruksi, dan pengaruh pariwisata
Migrasi dan aglomerasi perkotaan merupakan dua fenomena yang saling terkait erat dan berperan dalam membentuk lanskap perkotaan. Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, dari desa ke kota, dari daerah pinggir ke daerah pusat, telah membentuk lanskap urban yang dinamis. Fenomena perpindahan penduduk ini dilatar belakangi oleh berbagai faktor seperti lapangan pekerjaan, akes pendidikan, kesehatan dan lainnya. Fenomena ini pun mendorong terjadinya aglomerasi perkotaan yang mampu merubah wajah suatu wilayah.
Aglomerasi perkotaan seringkali dianggap sebagai mesin pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di kota-kota besar di Indonesi misal seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, tumbuh dan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Konsentrasi berbagai macam industri, bisnis, dan jasa di satu tempat menciptakan snowball effect yang mempercepat perkembangan ekonomi. Salah Satu contoh lain adalah aglomerasi perkotaan yang terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal dengan daerah Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY). Sebagai salah satu kota dengan tujuan wisata, dinamika dari perkembangan KPY menarik untuk disimak lebih lanjut.
Kota Yogyakarta sebagai pusat perkembangan dan aktivitas pariwisata, budaya dan pendidikan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Yogyakarta telah menarik minat migran menciptakan arus migrasi baik dari dalam maupun luar daerah. Pertumbuhan penduduk yang signifikan ini telah mendorong terjadinya aglomerasi perkotaan di KPY yang semakin intensif. Namun, pertumbuhan pesat KPY menimbulkan sejumlah tantangan berkaitan dengan sejumlah SDGs terutama no 11 mewujudkan kota dan permukiman yang berkelanjutan.