Yogyakarta, 24 September 2025 – Desa Wisata Wukirsari kembali menjadi saksi kegiatan inspiratif melalui Community Service & International Collaboration Programs yang digelar oleh Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM (DEB SV UGM). Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah materi dari Afidha Fajar Adhitya, Founder & CEO Eboni Watch, dengan topik “Digital Marketing Strategy”.
Dalam pemaparannya, Afidha menekankan bahwa produk lokal bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi juga membawa identitas budaya. “Produk lokal seperti batik Giriloyo tidak sekadar kain, tetapi ada filosofi dan cerita di baliknya. Inilah yang menjadi nilai lebih saat dipasarkan ke dunia internasional,” jelasnya.
Peserta yang terdiri dari wirausaha/perajin batik lokal, mahasiswa DEB SV UGM, dan siswa Institute of Technical Education (ITE) College Singapore diajak melihat bagaimana Eboni Watch, sebuah brand jam tangan kayu lokal yang berdiri sejak 2014, mampu menembus pasar global dengan mengedepankan storytelling, kualitas produk, customer oriented, dan strategi digital marketing.
Selain berbagi kisah perjalanan brand Eboni yang kini memproduksi hingga 2.500 unit jam tangan per bulan, Afidha juga menekankan pentingnya kolaborasi. Menurutnya, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar dengan menggandeng desainer muda, brand internasional, hingga memanfaatkan pameran dan expo global.
Salah satu guru pendamping dari ITE College Singapore, Mr. Moo Fang Xun Adrian, turut memberikan tanggapan positif bahwa memang storytelling menjadi kunci penting untuk memasarkan produk-produk lokal yang autentik di pasar global. Fokus Eboni pada kepuasan pelanggan juga merupakan pilihan tepat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bahwa untuk bersaing di level internasional, UMKM tidak cukup hanya mengandalkan kreativitas desain, tetapi juga harus konsisten menjaga mutu, memahami segmen pasar, dan berani menceritakan nilai budaya di balik produk mereka.
Sekilas Eboni Watch
Dengan adanya sesi ini, peserta memperoleh wawasan langsung mengenai tantangan dan peluang pemasaran produk lokal di era global. Harapannya, pengalaman belajar ini dapat memotivasi para wirausaha lokal dan generasi muda untuk terus mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia, serta memperkuat sinergi antarbangsa dari kolaborasi internasional. (Red. Yemima Diva Natalia)
