Yogyakarta (24/10/2024) Pembangunan infrastruktur yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia turut menimbulkan efek domino bagi sektor lingkungan dan pertanian. Pembangunan besar-besaran ini mengakibatkan adanya alih fungsi lahan. Salah satu alih fungsi yang terasa signifikan adalah perubahan dari lahan pertanian menjadi lahan permukiman.
Gambar ini mencerminkan keseimbangan antara tantangan perumahan perkotaan modern dan solusi praktis yang ditawarkan oleh pembiayaan yang sesuai dengan Syariah.
Pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal melalui bank syariah semakin diminati oleh masyarakat dan menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk pemilikan rumah tinggal. Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK tahun 2021 menunjukkan bahwa kenaikan pembiayaan untuk kepemilikan rumah tinggal melalui bank syariah telah melampaui pertumbuhan di bank konvensional. Data menunjukkan pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal mencapai Rp39,51 triliun per Januari 2021. Pembiayaan tersebut tumbuh 13,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, atau tumbuh 0,55 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2020. Sementara kredit untuk pemilikan rumah tinggal oleh bank konvensional tumbuh 3,28 persen secara yoy pada Januari 2021, tetapi minus 0,11 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2020. Namun demikian, pembiayaan untuk rumah berbasis syariah ini masih berada di bawah pembiayaan untuk keperluan rumah tangga lainnya yang tumbuh sebesar 19, 82% lebih tinggi dibanding 10,86% untuk rumah tinggal dan 16,22% untuk flat atau apartemen.
Gambaran Pemandangan kota dengan perumahan ramah lingkungan, inklusivitas masyarakat, dan elemen arsitektur Islam
Dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No.11 yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kota inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Salah satu targetnya adalah memastikan akses bagi semua orang terhadap perumahan dan layanan dasar yang layak, aman, dan terjangkau, serta meningkatkan kualitas permukiman kumuh pada tahun 2030. Indonesia telah membuat kemajuan dalam mencapai SDG’s No. 11 dengan mengambil langkah-langkah signifikan untuk menjadikan kota lebih inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Upaya tersebut mencakup peningkatan kesiapsiagaan bencana, peningkatan permukiman informal, dan peningkatan akses ke perumahan yang terjangkau. Salah satu cara untuk mencapai target peningkatan akses ke perumahan yang terjangkau adalah dengan menyediakan pembiayaan perumahan yang terjangkau, seperti kredit atau pembiayaan rumah melalui skema konvensional maupun syariah, yang membantu individu mengakses perumahan tanpa membebani keuangan mereka.
Pada 28-30 Agustus 2024, civitas akademika Program Studi Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti (MPP) UGM berpartisipasi dalam The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) yang berlangsung di Universitas Udayana, Bali. The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) diselenggarakan oleh University of Economics Ho Chi Minh City, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Udayana. Konferensi internasional tersebut merupakan salah satu forum penting di tingkat internasional yang mengumpulkan ratusan akademisi dan praktisi untuk membahas isu terkini dalam bisnis dan ekonomi, dengan tujuan memperkuat kolaborasi internasional dalam penelitian.
Yogyakarta, 13 Oktober 2024 — Setelah melewati Ujian Tengah Semester (UTS) yang penuh tantangan, para mahasiswa MPP 2024 berkumpul dalam acara “Open House MPP 2024” untuk menyegarkan pikiran dan mempererat kebersamaan. Acara yang berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024, ini menjadi momen penting bagi seluruh Penilai Muda angkatan MPP 2024 untuk berkumpul dan merasakan serunya “healing” bersama.
Ilustrasi AI : Gambaran Lanskap Perkotaan Migrasi dan Aglomerasi, Menggambarkan pertumbuhan kota yang dinamis dengan campuran elemen pedesaan dan perkotaan, konstruksi, dan pengaruh pariwisata
Migrasi dan aglomerasi perkotaan merupakan dua fenomena yang saling terkait erat dan berperan dalam membentuk lanskap perkotaan. Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, dari desa ke kota, dari daerah pinggir ke daerah pusat, telah membentuk lanskap urban yang dinamis. Fenomena perpindahan penduduk ini dilatar belakangi oleh berbagai faktor seperti lapangan pekerjaan, akes pendidikan, kesehatan dan lainnya. Fenomena ini pun mendorong terjadinya aglomerasi perkotaan yang mampu merubah wajah suatu wilayah.
Aglomerasi perkotaan seringkali dianggap sebagai mesin pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di kota-kota besar di Indonesi misal seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, tumbuh dan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Konsentrasi berbagai macam industri, bisnis, dan jasa di satu tempat menciptakan snowball effect yang mempercepat perkembangan ekonomi. Salah Satu contoh lain adalah aglomerasi perkotaan yang terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal dengan daerah Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY). Sebagai salah satu kota dengan tujuan wisata, dinamika dari perkembangan KPY menarik untuk disimak lebih lanjut.
Kota Yogyakarta sebagai pusat perkembangan dan aktivitas pariwisata, budaya dan pendidikan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Yogyakarta telah menarik minat migran menciptakan arus migrasi baik dari dalam maupun luar daerah. Pertumbuhan penduduk yang signifikan ini telah mendorong terjadinya aglomerasi perkotaan di KPY yang semakin intensif. Namun, pertumbuhan pesat KPY menimbulkan sejumlah tantangan berkaitan dengan sejumlah SDGs terutama no 11 mewujudkan kota dan permukiman yang berkelanjutan.
Foto Dekan SV Profesor Agus Maryono Bersama Alumni Berprestasi
Yogyakarta – 12 Oktober 2024 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) kembali menyelenggarakan acara Temu Alumni 2024 dengan tema “Menghubungkan Generasi, Menginspirasi Perubahan.” Acara ini bertujuan mempererat hubungan antar alumni agar mereka dapat berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
ilustrasi AI
Di era perkembangan teknologi digital yang pesat, literasi keuangan digital menjadi semakin penting dalam membangun masyarakat yang cerdas secara finansial sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Selain sebagai kunci inklusi keuangan, literasi ini berperan penting dalam melindungi masyarakat dari risiko pinjaman online ilegal yang semakin marak, terutama di kalangan generasi muda.
Gambar Ilustrasi AI
Pembangunan keuangan (financial development) berperan krusial dalam mendorong keberlanjutan sosial dan ekonomi di berbagai negara. Di negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), hubungan antara pembangunan keuangan dan performa lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) semakin menjadi sorotan. Penelitian yang mengkaji peran pembangunan keuangan dalam mendorong kinerja ESG dapat membantu kita memahami bagaimana aspek-aspek ini berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs nomor 1 (Tanpa Kemiskinan), nomor 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta nomor 10 (Pengurangan Ketimpangan).
Gambar Ilustrasi AI
Dalam dunia usaha yang semakin kompetitif, kemampuan menyusun proposal bisnis yang menarik menjadi keterampilan yang sangat penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Kalurahan Kaliagung, Kabupaten Kulon Progo, menunjukkan betapa keterampilan ini masih jarang dikuasai oleh banyak pelaku UMKM. Pelatihan Penyusunan Proposal Bisnis yang dipimpin oleh Mukhlis, S.E., M.Acc., memberikan gambaran jelas akan pentingnya hal ini untuk kelangsungan bisnis mereka.