Di era digital, media sosial telah menjadi alat pemasaran yang efektif untuk penjualan, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk mendukung penjualan melalui media sosial, diperlukan foto produk yang menarik dan berkualitas. Hal ini karena foto produk dapat berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan pembeli.
Foto produk yang berkualitas meningkatkan kesan pertama yang baik di mata calon pembeli. Di platform seperti Instagram, WhatsApp Business, dan Facebook, tampilan foto produk yang menarik dapat membantu UMKM untuk lebih dikenali ditengah persaingan yang semakin ketat. Foto produk yang profesional juga akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut. Dalam jual beli online, pembeli tidak bisa melihat produk secara langsung, sehingga foto yang jelas dan detail yang baik akan dapat meyakinkan pembeli.
Selain itu, foto produk juga akan membangun citra merk UMKM. Dengan pemilihan warna, pencahayaan, dan gaya fotografi yang konsisten, membantu menciptakan identitas merk yang kuat. Hal ini juga penting untuk membangun loyalitas pelanggan.
UMKM perlu memahami dasar-dasar fotografi produk yang sederhana, seperti pencahayaan, komposisi, dan penggunaan latar belakang yang sesuai. Pencahayaan ini berkaitan dengan penggunaan cahaya alami atau buatan untuk membuat produk lebih terlihat jelas dan menonjol dibandingkan dengan latar belakangnya. Komposisi foto berkaitan dengan elemen-elemen visual untuk menciptakan keseimbangan dan fokus pada gambar. Sementara itu, latar belakang berkaitan dengan elemen visual di belakang produk dengan tujuan untuk menonjolkan produk, menciptakan konteks, maupun menghindari ganguan visual.
Namun demikian, seringkali UMKM yang baru memulai bisnisnya kesulitan untuk menggunakan teknologi seperti fungsi-fungsi kamera. Oleh sebab itu, pemerintah desa dapat menggandeng universitas atau mahasiswa untuk melakukan pelatihan di bidang fotografi produk secara sederhana menggunakan alat-alat yang dimiliki oleh UMKM. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan terhadap pelaku UMKM di Kalurahan Sendangsari. Mahasiswa dari prodi tersebut melakukan pelatihan foto kepada pelaku UMKM, yang utamanya adalah wanita. Dari peserta pelatihan tersebut, sebanyak 63% belum pernah mengikuti pelatihan foto produk dan sebanyak 92% menyatakan bahwa pelatihan akan bermanfaat bagi bisnis UMKM-nya. Pemerintah desa juga dapat bekerjasama dengan kelompok-kelompok pemuda di desanya untuk membantu melalukan foto produk. Hal ini karena anak-anak muda seringkali lebih memiliki keterampilan teknis dan fotografi yang lebih baik.
Dengan foto produk yang optimal, UMKM termasuk di perdesaan, dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasar mereka. Foto produk bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi elemen penting dalam strategi pemasaran yang efektif. (Red. Amesta)