Di era digital, media sosial telah menjadi alat pemasaran yang efektif untuk penjualan, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk mendukung penjualan melalui media sosial, diperlukan foto produk yang menarik dan berkualitas. Hal ini karena foto produk dapat berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan pembeli.
News
Global Youth Trends Forum 2024 diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Taiwan yang melibatkan 33 negara dengan 300 partisipan. Forum ini mengangkat topik Connect and Engage: Global Partnership for Youth yang berisikan tiga topik diskusi, diantaranya Participation in International Activities, Overseas Volunteering, dan Gap Year.
Dosen (Laksmi Yustika Devi) dan mahasiswa (Riziq Apani Khoir, Marsa Kamila Nasion, Luqman Wiranata Kusuma) Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM (Prodi PEK) terlibat dalam program pengabdian kepada masyarakat berbasis desa binaan tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) dengan dana hibah dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM di Desa Wisata Dewa Dekso, Kulon Progo. Selain dengan Prodi PEK, kegiatan pengabdian ini juga melibatkan Gilang Wirakusuma, M.Sc. dari Fakultas Pertanian UGM dan Dr. Nuryuda Irdana, S.P., M.M. dari Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-11: Sustainable Cities and Communities — menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan — salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hunian yang layak dan mendukung kesejahteraan komunitas. Salah satu solusi yang diterapkan adalah pengelolaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) sebagai alternatif hunian yang lebih baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), teknik storyboard dan copywriting menjadi dua alat yang sangat penting dalam pengembangan produk dan pemasaran. Keduanya tidak hanya membantu UMKM dalam menyampaikan pesan yang jelas dan menarik kepada konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-8, yang menekankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta pekerjaan yang layak untuk semua. Storyboard adalah representasi visual dari ide atau cerita yang digunakan untuk merencanakan dan mengorganisir berbagai elemen dalam produksi, baik itu untuk video, iklan, atau presentasi produk. Dengan menggunakan storyboard, pelaku UMKM dapat merencanakan alur cerita produk mereka secara lebih terstruktur. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami bagaimana produk akan dipersepsikan oleh konsumen dan bagaimana setiap elemen dari produk tersebut dapat berinteraksi satu sama lain. Menurut penelitian dari Prasmul-ELI, storyboard tidak hanya membantu dalam merencanakan visualisasi produk tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna dengan memetakan perjalanan konsumen (customer journey) secara lebih efektif. Ini sangat penting bagi UMKM yang ingin meningkatkan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan nilai produk mereka.
Di era digital yang semakin berkembang pesat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta menghadapi tantangan dan peluang baru dalam meningkatkan daya saing mereka. Digital marketing menjadi salah satu strategi kunci yang dapat membantu UMKM, termasuk anggota Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Kekayaan budaya dan ragam produk khas Yogyakarta seharusnya menjadi sebuah kekuatan yang memiliki nilai lebih.
Air bersih dan tempat tinggal adalah hak dasar yang wajib dipenuhi untuk mendukung kualitas hidup manusia. Setiap tempat tinggal seperti Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), harus menyediakan sumber air bersih yang layak untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi penghuninya. Hal ini sangat penting, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang menjadi penghuni utama Rusunawa. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air bersih di Rusunawa masih menghadapi berbagai tantangan yang memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuni.
Pendahuluan
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan kerangka pembangunan global yang bertujuan menciptakan keberlanjutan di seluruh aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu tujuan utama SDGs adalah SDG 17, yaitu “Partnerships for the Goals,” yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan antarnegara dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks ini, artikel yang membahas interkoneksi pasar keuangan Indonesia dengan ASEAN menjadi relevan, karena menunjukkan bagaimana kolaborasi regional dapat menguatkan integrasi ekonomi dan stabilitas keuangan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Integrasi pasar keuangan di kawasan ASEAN memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan SDG 8, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta menciptakan lapangan kerja yang layak. Berdasarkan penelitian yang diuraikan, pasar keuangan di ASEAN, termasuk Indonesia, menunjukkan interkoneksi yang signifikan. Interkoneksi ini memungkinkan penyebaran dampak positif, seperti peningkatan investasi lintas negara, diversifikasi risiko, dan efisiensi pasar.
Konsekuensi peran BUMN sebagai agar dapat berkontribusi pada pembangunan dan perekonomian nasional, serta penerimaaan negara baik berupa pajak, deviden dan penerimaan negara bukan pajak lainnya. Jika dikaitkan dengan kontribusi perusahaan BUMN kepada negara, maka perlu dikaji secara mendalam, karena pemandatan setiap BUMN tidak sama yang disebabkan karena tujuan penyediaan pelayanan public dan profit oriented. Untuk mendukung tujuan tersebut, maka pemerintah (APBN) , melakukan investasi dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN), yang termasuk kategori investasi permanen, yang berarti sejak awal sudah diputuskan untuk tidak diambil atau ditarik dari BUMN. PMN bertujuan untuk memperbaiki struktur modal, baik dalam bentuk restrukrisasi, bagi perusahaan BUMN yang membukukan rugi maupun karena proporsi hutang (modal asing jangka panjang) yang lebih besar dari modal sendiri (struktur modal tidak optimum sehingga perlu restrukrisasi modal).