
Cara Foto Produk Menarik untuk UMKM
Dalam dunia bisnis UMKM, produk yang bagus saja tidak cukup. Daya tarik visual sering menjadi penentu apakah calon pelanggan akan berhenti sejenak, melihat detail produk, hingga akhirnya memutuskan membeli. Menyadari hal ini, kegiatan Community Service & International Collaboration Programs turut menghadirkan workshop âElevate Product Value by Learning Photographyâ bersama Niko Santoso, owner The Nijo Photograph, yang berbagi tips praktis agar UMKM dapat menghasilkan foto produk yang menarik meski dengan peralatan sederhana.
Mengapa Foto Produk Itu Penting?
Foto produk adalah wajah pertama yang dilihat konsumen, terutama di era digital saat hampir semua transaksi terjadi lewat media sosial dan marketplace. Foto yang profesional dapat meningkatkan nilai jual, membangun kepercayaan, sekaligus menciptakan kesan bahwa brand UMKM dikelola secara serius.
Tidak Perlu Kamera Mahal, Smartphone Cukup!
Banyak UMKM ragu memulai karena merasa harus punya kamera DSLR atau studio lengkap. Faktanya, smartphone dengan kamera yang baik sudah bisa menghasilkan foto produk yang menarik. Kuncinya ada pada pencahayaan dan cara pengambilan gambar.
Manfaatkan Cahaya Alami
Cahaya matahari adalah sahabat terbaik fotografer produk pemula. Letakkan produk dekat jendela atau area terang, lalu gunakan alas putih (seperti kertas karton) untuk memantulkan cahaya agar produk terlihat lebih hidup. Hindari cahaya lampu rumah yang sering membuat warna produk terlihat kuning atau tidak natural.
Coba Berbagai Sudut, Gunakan Rule of Thirds
Banyak orang biasanya langsung meletakkan produk tepat di tengah foto. Hasilnya sering terlihat datar dan kurang menarik. Di sinilah rule of thirds bisa membantu.
Bayangkan layar kamera atau HP terbagi menjadi 9 kotak sama besar. Terdapat 4 titik pertemuan garis di setiap kotak, titik-titik inilah yang disebut âpower pointsâ. Jika produk kamu diletakkan di salah satu titik tersebut, foto akan terlihat lebih seimbang, alami, dan enak dipandang mata.
Ceritakan Produk Melalui Foto (Visual Storytelling)
Foto produk yang baik tidak hanya menunjukkan bentuk barang, tetapi juga menyampaikan cerita dan rasa. Calon pembeli akan lebih tertarik jika bisa membayangkan bagaimana rasanya memiliki atau menggunakan produk tersebut.
Tips mudah:
- Makanan/Minuman: Sajikan dalam kondisi ârealâ â misalnya kopi dengan uap yang masih mengepul atau kue yang sudah digigit sedikit. Ini memberi kesan hangat dan mengundang selera.
- Fashion: Jangan hanya memotret baju yang dilipat. Tunjukkan ketika dipakai model, atau gantungkan di latar sederhana agar pembeli bisa membayangkan look-nya.
- Kerajinan/Tas: Foto tas di meja kafe dengan notebook dan kopi di sampingnya. Ini memberi cerita bahwa tas tersebut cocok dipakai saat bekerja atau nongkrong.
Intinya, foto produk sebaiknya memiliki konteks penggunaan, tidak hanya sekadar menampilkan barang polos di meja. Dengan begitu, foto bisa langsung membangun ikatan emosional dengan calon konsumen.
Optimalkan di Sosial Media
Setelah foto siap, langkah penting berikutnya adalah memanfaatkannya di kanal pemasaran digital. Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Facebook dengan konsistensi visual. Tambahkan caption yang komunikatif agar foto tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membangun interaksi dengan konsumen.
Dengan langkah sederhana di atas, UMKM bisa membuat foto produk yang lebih menarik, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan tentu saja mendorong penjualanâseperti yang diungkapkan Niko Santoso âFoto yang baik ga cuma menjual, tapi juga bikin kepercayaan konsumen naik karena dilihat âoh proper nihâ.â
Workshop fotografi bersama The Nijo Photograph menjadi salah satu hightlight dalam rangkaian Interntional Collaboration Programs 2025. Dari tips sederhana, peserta, terutama pihak UMKM lokal, belajar bahwa tidak selalu harus perlu investasi besar untuk memulai branding visual. Yang terpenting adalah kreativitas, pemanfaatan sumber daya, dan kemampuan visual storytelling produk. (Red. Yemima Diva Natalia)