
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan kebutuhan akan inovasi berkelanjutan, kemampuan kewirausahaan tidak lagi cukup bila hanya berfokus pada keuntungan semata. Dunia membutuhkan generasi muda yang tidak hanya kreatif dan berani mengambil peluang, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan dan kepedulian sosial yang kuat. Inilah yang dikenal sebagai sustainable entrepreneurshipâkewirausahaan yang memadukan nilai ekonomi, sosial, dan ekologis untuk menciptakan dampak positif jangka panjang. Menanamkan nilai ini sejak usia dini merupakan langkah strategis dalam mendukung berbagai target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Usia dini merupakan fase emas pembentukan karakter, kebiasaan, dan cara berpikir. Pada periode ini, anak lebih mudah menyerap nilai-nilai positif, termasuk kreativitas, rasa ingin tahu, serta kepedulian terhadap lingkungan. Dengan mengenalkan sustainable entrepreneurship sejak awal, anak tidak hanya memahami konsep dasar jual beli atau peluang usaha, tetapi juga belajar mengapa penting menjaga bumi sekaligus menciptakan nilai ekonomi. Pendekatan ini sejalan dengan SDGs 4.7, yang mendorong pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, literasi lingkungan, dan gaya hidup ramah lingkungan. Pendidikan kewirausahaan yang berkelanjutan mampu menanamkan pada anak bahwa setiap keputusan bisnis memiliki dampak, baik terhadap masyarakat maupun alam.
Pengenalan kewirausahaan berwawasan lingkungan melatih anak mengembangkan kompetensi yang tidak hanya berguna saat dewasa, tetapi juga membantu mereka menjadi pembelajar yang adaptif. Mereka belajar tentang:
- Kesadaran Lingkungan
Anak memahami konsep dasar seperti daur ulang, pengurangan sampah, penggunaan kembali barang, hingga pengelolaan energi. Hal ini mendukung SDGs 12 terkait konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
- Pemecahan Masalah Kreatif
Dalam praktiknya, anak dilatih mencari solusi ramah lingkungan melalui eksperimen sederhana, seperti membuat kerajinan dari barang bekas atau menciptakan produk kecil yang tidak merusak lingkungan.
- Tanggung Jawab Sosial
Anak belajar bahwa kegiatan ekonomi yang baik adalah yang memberi manfaat bagi orang lain dan planet ini, sejalan dengan nilai SDGs 13 yang mendorong aksi iklim.
- Mentalitas Wirausaha yang Positif
Mereka mengembangkan keberanian mencoba, berinovasi, serta menerima kegagalan sebagai bagian dari proses.
Dengan keterampilan tersebut, anak menjadi calon generasi yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi.
Meski potensinya besar, penerapan kewirausahaan berkelanjutan pada anak usia dini tidak lepas dari tantangan. Kurangnya sumber pembelajaran yang sederhana dan menarik, minimnya pelatihan bagi guru, serta anggapan bahwa isu lingkungan âterlalu rumitâ bagi anak seringkali menjadi penghalang. Karena itu, dibutuhkan pendekatan kreatif yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, seperti permainan tematik, percobaan sederhana, simulasi pasar ramah lingkungan, hingga storytelling yang mengandung pesan pelestarian alam. Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan modul pembelajaran berbasis bermain (play-based learning) yang memasukkan unsur keberlanjutan. Aktivitas yang dapat dilakukan misalnya:
- membuat mini proyek kerajinan dari bahan bekas untuk dijual,
- menanam tanaman kecil sebagai bagian dari âbisnis hijauâ mini,
- permainan simulasi toko yang mengajarkan konsep hemat energi,
- membaca cerita inspiratif tentang wirausaha muda peduli lingkungan.
Selain mudah diterapkan, strategi ini membantu menghubungkan konsep lingkungan dengan kegiatan sehari-hari anak. Dengan metode tersebut, pendidikan kewirausahaan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga efektif membangun karakter berkelanjutan. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berwawasan lingkungan sejak dini adalah investasi jangka panjang yang berdampak besar. Anak yang dibekali pemahaman tentang keberlanjutan, kreativitas, dan nilai kewirausahaan akan tumbuh menjadi individu yang inovatif dan peduli. Lebih dari itu, mereka berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang mampu menjawab tantangan lingkungan dan ekonomi global. [Red. Elton]