Naufal Aulia Pramana (Akuntansi Sektor Publik 2022) dan Yudha Adi Prasetyo (Pembangunan Ekonomi Kewilayahan 2022) berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Esai dalam ajang Sharia Accounting Festival (SHAFEST) 2025 yang diselenggarakan oleh HMPS Akuntansi Syariah FEBI UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Kompetisi SHAFEST merupakan program besar tahunan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menulis karya ilmiah, menghasilkan ide-ide inovatif dan kreativitas di bidang akuntansi. Kompetisi ini diadakan pada tanggal 28 Maret 2025 hingga 11 Mei 2025.

Adapun seleksi yang dilalui dalam perlombaan esai SHAFEST ini terdiri atas penyisihan full paper dan presentasi final secara offline di Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan pada tanggal 11 Mei 2025 disertai dengan kegiatan awarding juara. Naufal Aulia Pramana dan Yudha Adi Prasetyo sebagai perwakilan Universitas Gadjah Mada mengusulkan produk inovatif dengan berfokus pada sub-tema penerapan teknologi dalam akuntansi berupa penciptaan Accountion sebagai inovasi aplikasi akuntansi berbasis excel-powered automation dan gamification sebagai upaya penerapan digitalisasi praktikum akuntansi sekaligus peningkatan literasi teknologi di dunia akuntansi. Gagasan tersebut muncul dari keresahan yang hadir akibat masih adanya pembelajaran akuntansi yang dilakukan dengan metode konvensional dan rendahnya minat peserta didik dalam pembelajaran yang ada. Melalui inovasi tersebut, Naufal dan Yudha berhasil meraih nilai tertinggi pada seleksi penyisihan paper dan final presentasi setelah melalui seleksi ketat bersama dengan 40 perwakilan tim lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan selama perlombaan, seperti waktu persiapan bahan presentasi yang singkat dan sesi tanya jawab bersama juri yang mendalam, Naufal mengaku merasa senang dan bersyukur dapat kembali membawa nama baik Universitas Gadjah Mada di tingkat nasional. Gagasan Accountion ini tidak hanya berkontribusi pada perwujudan SDGs poin ke-4 tentang pendidikan yang berkualitas di bidang akuntansi, namun diharapkan juga dapat berkontribusi pada perwujudan SDGs poin ke-8 dan ke-9 terkait pertumbuhan ekonomi dan pengembangan inovasi dalam mendorong kemajuan industri dan infrastruktur.

Naufal bersyukur sebab kerja keras dan tantangan yang dihadapi selama ini membuahkan hasil. “Alhamdulillah, atas izin Allah, saya bersyukur dapat memberikan ide yang inovatif dan implementatif melalui penciptaan produk Accountion ini. Harapannya, Accountion dapat direalisasikan dan dikembangkan melalui beragam entitas pendidikan yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi di Indonesia.” ujar Naufal. Kemenangan ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan bagi Universitas Gadjah Mada di kancah nasional, sekaligus memberikan solusi dan harapan bagi transformasi pembelajaran akuntansi melalui pendekatan yang inovatif. (Red. Adi Prast)