• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Pinjaman Digital dan Pemerataan Ekonomi: Temuan Baru dari Data Provinsi di Indonesia

Pinjaman Digital dan Pemerataan Ekonomi: Temuan Baru dari Data Provinsi di Indonesia

  • Berita, Berita, News, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur
  • 27 October 2025, 14.35
  • Oleh: Web Admin
  • 0

Perkembangan layanan keuangan berbasis teknologi atau fintech dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu perubahan penting dalam sistem keuangan Indonesia. Salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat adalah pinjaman digital atau peer-to-peer (P2P) lending, di mana individu atau pelaku usaha dapat memperoleh pembiayaan melalui platform digital tanpa harus melalui proses perbankan konvensional. Pertumbuhan ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap ketimpangan pendapatan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Sebuah penelitian yang menggunakan data dari 34 provinsi di Indonesia selama periode 2019 hingga 2023 memberikan gambaran mengenai hal tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan aktivitas pinjaman digital berkaitan dengan penurunan tingkat ketimpangan pendapatan pada tingkat provinsi. Ketimpangan pendapatan diukur menggunakan indeks Gini, dan hasil analisis menunjukkan bahwa ketika volume pinjaman fintech meningkat, nilai indeks Gini cenderung menurun. Dengan kata lain, layanan pinjaman digital berkontribusi pada penurunan disparitas ekonomi antara kelompok pendapatan tinggi dan rendah.

Penjelasan utama dari temuan ini berkaitan dengan akses ke layanan keuangan. Di sejumlah wilayah, terutama di luar pusat ekonomi, akses masyarakat terhadap kredit formal masih terbatas karena syarat administrasi dan jaminan yang tidak mudah dipenuhi. Fintech hadir dengan prosedur yang lebih sederhana dan berbasis teknologi, sehingga masyarakat yang sebelumnya tidak tersentuh layanan perbankan dapat memperoleh pembiayaan. Akses modal tersebut memungkinkan pelaku usaha kecil untuk meningkatkan kapasitas usaha dan pendapatan, yang kemudian memberikan dampak pada perbaikan distribusi pendapatan di tingkat regional.

Penelitian ini juga menemukan bahwa efek penurunan ketimpangan pendapatan dari fintech lebih jelas terlihat di daerah dengan tingkat pembangunan manusia (IPM) yang lebih rendah dan infrastruktur digital yang kurang berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat fintech lebih besar di wilayah yang selama ini menghadapi hambatan struktural dalam akses pembiayaan. Di daerah di mana sistem keuangan formal masih terbatas, penambahan opsi pembiayaan melalui fintech memiliki dampak ekonomi yang lebih signifikan dibandingkan wilayah yang akses keuangannya sudah relatif maju.

Temuan ini memiliki relevansi dengan agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya Sustainable Development Goal (SDG) 10 yang menekankan pentingnya pengurangan kesenjangan. Akses ke layanan keuangan merupakan komponen kunci dalam meningkatkan partisipasi ekonomi masyarakat dan memperluas peluang usaha. Dengan memperluas akses pembiayaan, fintech berpotensi mendukung upaya pembangunan yang lebih inklusif, terutama bagi kelompok yang selama ini berada di luar jangkauan layanan perbankan tradisional.

Meski demikian, penelitian ini juga menekankan bahwa perkembangan fintech perlu diikuti dengan literasi keuangan dan pengawasan yang memadai. Tanpa kedua aspek tersebut, kemudahan akses kredit dapat menimbulkan risiko seperti beban utang berlebih atau praktik penagihan yang merugikan konsumen. Oleh karena itu, pemanfaatan fintech sebagai instrumen pemerataan ekonomi memerlukan kerangka kebijakan yang seimbang antara inovasi dan perlindungan.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa fintech memiliki potensi untuk berperan dalam mengurangi ketimpangan pendapatan di Indonesia, terutama melalui perluasan akses pembiayaan di wilayah yang selama ini kurang terlayani oleh sistem keuangan formal. Dengan dukungan kebijakan dan tata kelola yang tepat, perkembangan fintech dapat menjadi bagian dari upaya yang lebih luas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. [Red. Satriyo]

Tags: SDG SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Pinjaman Digital dan Pemerataan Ekonomi: Temuan Baru dari Data Provinsi di Indonesia
  • Penatausahaan Pendapatan Pajak Sesuai PSAP 18 Pendapatan dari Transaksi NonPertukaran dalam rangka Mendukung Pencapaian SDGs
  • Peningkatan Kapasitas Bisnis Pelaku Usaha Mikro Binaan Bumdes Binangun Sendang Artha Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih Kulon Progo Melalui Peningkatan Softskill dan Profiling Bisnis
  • Penerapan Elaboration Likelihood Model (ELM) sebagai Alat Persuasif Pengguna Media Sosial
  • Pajak Pigouvian, Solusi Hijau UGM untuk Tingkatkan Penerimaan Negara dan Kurangi Emisi
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY