Salaman, Jawa Tengah (25 Juli 2025) – Yesa Nadia Octaviana, mahasiswa Program Studi Perbankan, Departemen Ekonomika dan Bisnis UGM, merancang sebuah program literasi keuangan interaktif yang diluncurkan di Salaman, Jawa Tengah. Program ini ditujukan untuk membekali anak usia dini dengan pemahaman dasar tentang uang, transaksi, dan pentingnya menabung. Inisiatif tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pendidikan berkualitas dan berkelanjutan.
Program ini diselenggarakan untuk menanamkan pemahaman manajemen uang sejak dini. Dengan memperkenalkan mata uang Rupiah dan berbagai fungsinya, anak-anak didorong untuk mensimulasikan skenario jual beli sebagai pengalaman belajar praktis yang meningkatkan kesadaran keuangan mereka. Melalui permainan interaktif, anak-anak tidak hanya belajar tentang Rupiah, tetapi juga mengenal mata uang asing sehingga memperluas pemahaman mereka mengenai keuangan global. Pendekatan ini bertujuan menjadikan pendidikan keuangan lebih mudah diakses, menyenangkan, dan relevan bagi pelajar muda sebagai fondasi literasi keuangan di masa depan.
Salah satu komponen utama program ini adalah latihan praktis berupa simulasi belanja. Anak-anak diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pengalaman jual beli dengan instruksi tertentu, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan tentang mata uang dalam konteks nyata. Aktivitas ini membuat pembelajaran terasa menyenangkan sekaligus meningkatkan pemahaman mengenai manajemen uang dan pentingnya pengambilan keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, konsep menabung juga diperkenalkan melalui permainan, dengan tujuan menanamkan rasa tanggung jawab keuangan serta pandangan jauh ke depan. Pendekatan ini diharapkan membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini.
Permainan interaktif yang digunakan dirancang agar edukatif sekaligus menarik, sehingga pembelajaran tentang keuangan tidak membosankan. Dengan metode berbasis permainan, konsep yang kompleks dapat dipahami lebih sederhana oleh anak-anak. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan retensi pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam terhadap prinsip-prinsip dasar keuangan.
Umpan balik yang diterima dari kegiatan ini sangat positif. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap permainan dan aktivitas yang disediakan. Para pendidik juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan anak-anak mengenali serta memahami nilai uang. Paparan awal terhadap konsep keuangan dinilai sebagai langkah penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi tanggung jawab finansial di masa depan.
Seiring dengan perkembangan program, penyelenggara berencana memperluas jangkauannya ke lebih banyak komunitas. Harapannya, terbentuk generasi yang cerdas secara finansial dan mampu mengambil keputusan tepat dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Program Studi Perbankan sendiri berfokus pada penguasaan ilmu keuangan, pengelolaan uang, serta layanan perbankan yang merupakan bagian penting dari sistem ekonomi modern. Melalui program literasi keuangan ini, mahasiswa berkesempatan menerapkan teori keuangan dalam praktik nyata di masyarakat. Pengenalan konsep dasar uang dan transaksi kepada anak-anak menjadi fondasi awal yang krusial, sementara pemahaman tentang pentingnya menabung dan mengelola uang merupakan prinsip dasar perbankan yang harus ditanamkan sejak dini.
Program literasi keuangan interaktif ini sekaligus mencerminkan tanggung jawab sosial mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat agar lebih melek finansial. Dengan demikian, inisiatif ini memberikan manfaat besar tidak hanya bagi perkembangan kemampuan keuangan anak-anak, tetapi juga bagi kemajuan literasi keuangan masyarakat luas.
Sebagai penutup, program literasi keuangan di Salaman, Jawa Tengah, menjadi langkah penting dalam memberdayakan generasi muda dengan keterampilan finansial yang mereka butuhkan untuk masa depan yang berkelanjutan. Dengan menekankan pendidikan berorientasi keberlanjutan, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan literasi keuangan, tetapi juga mendorong kolaborasi yang erat antara anak, orang tua, dan pendidik. [Red. Amesta]