Yayasan Cinta Qur’an (YCQ) adalah lembaga pendidikan dan sosial yang terletak di Kalurahan Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. YCQ memberikan pendidikan tanpa biaya bagi anak yatim, yatim piatu, serta pendidikan berbayar dengan biaya sesuai dengan tingkat kemampuan orang tua. Saat ini, YCQ mengelola anak didik mukim sejumlah 12 orang dengan biaya sukarela, murid non mukim sejumlah 35 orang tanpa biaya, siswa Taman Pendidikan Quran (TPQ) sejumlah 75 orang dengan biaya sukarela. Setelah 8 tahun berjalan, YCQ menghadapi tantangan serius terkait pembiayaan operasional karena ketergantungan pada donasi masyarakat (charity). Donasi tersebut sifatnya fluktuatif dan telah mengalami penurunan signifikan, dari 210 donatur pada tahun 2017 menjadi kurang lebih 20 orang di tahun 2025 ini. Kondisi ini mendesak YCQ untuk segera merumuskan langkah konkret guna menciptakan sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan.
Dalam rangka menjamin kelangsungan misi sosial YCQ, kolaborasi terjalin antara Sekolah Vokasi, Pusat Studi Asia Pasifik, dan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM. Kerja sama ini diwujudkan melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang bertajuk “Model Business Plan Yayasan Sosial dalam Upaya Menciptakan Kemandirian Yayasan Cinta Qur’an” dan berlangsung pada bulan Juli-Desember 2025. Dua dosen dari Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM terlibat dalam kegiatan ini, yaitu Laksmi Yustika Devi, S.P., M.Si., Ph.D. sebagai ketua dan Dr. Faiz Zamzami, S.E., M.Acc. sebagai salah satu anggota.
Program pengabdian dimulai dengan sosialisasi dan orientasi untuk menjelaskan pentingnya program, tahapan-tahapan program, serta pentingnya tingkat partisipasi mitra. Kegiatan selanjutnya adalah analisis potensi dan masalah yang dilakukan secara partisipatoris. Hasil analisis potensi dan masalah tersebut kemudian disusun menjadi perencanaan kegiatan usaha melalui rangkaian kegiatan workshop, focus group discussion (FGD) dan pelatihan yang semuanya dilakukan secara partisipatoris.

Perencanaan kegiatan usaha meliputi analisis pasar, strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi operasional, rencana anggaran, perubahan struktur organisasi dengan tambahan divisi baru yaitu divisi usaha, dokumen monitoring evaluasi, serta sistem keberlanjutan program.
Hasil utama program pengabdian ini adalah penetapan dua bidang usaha prioritas, yaitu jasa yang meliputi les privat Qur’an online/offline, program tabungan, keagenan perbankan, dan biro umroh serta perdagangan yang meliputi pengembangan toko “CintaQu Shop” dan rencana warung angkringan.


YCQ kini memiliki peta jalan yang jelas dan kapasitas manajerial yang lebih kuat untuk mengurangi ketergantungan pada donasi dan mencapai keberlanjutan pembiayaan operasional yayasan. Implementasi business plan yang terencana ini diharapkan dapat menjadikan YCQ sebagai lembaga sosial yang mandiri secara finansial, profesional dalam pengelolaan, dan semakin masif dampaknya di tengah masyarakat. Kemandirian ini adalah kunci utama untuk menjamin keberlanjutan misi mulia mereka dalam mencerdaskan dan memuliakan generasi Qur’ani.
Program PkM pengembangan business plan YCQ berkontribusi pada pencapaian SDG melalui empat aspek kunci. Kolaborasi UGM dan YCQ menunjukkan kontribusi pada SDG 17 (Kemitraan). Unit usaha jasa pendidikan baru sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Model bisnis yang menciptakan sumber pendapatan stabil mendukung SDG 8 (Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak). Sementara itu, inisiatif sosial seperti Tabungan Harian Komunitas membantu mitigasi kerentanan finansial masyarakat ekonomi lemah-menengah, yang relevan dengan SDG 1 (Tanpa Kemiskinan). [Red. Laksmi]