• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Masihkah Profesi Petani Diminati? Menguak Peran Keyakinan dan Norma dalam Pilihan Karier Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM sebagai Petani

Masihkah Profesi Petani Diminati? Menguak Peran Keyakinan dan Norma dalam Pilihan Karier Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM sebagai Petani

  • Berita, Berita, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 2 Mengakhiri Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 20 October 2025, 11.29
  • Oleh: Web Admin
  • 0
Sumber: Penulis

 

Ketahanan pangan menjadi prioritas utama dalam upaya mewujudkan kemandirian dan pembangunan berkelanjutan. Indonesia memiliki potensi besar di sektor pertanian, namun masih menghadapi sejumlah tantangan seperti alih fungsi lahan, kerusakan infrastruktur, keterbatasan sarana produksi, serangan hama, perubahan iklim, serta rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian (Kementan, 2021).

Dra. Ike Yuli Andjani, M.Si mengkaji dua faktor utama, yaitu keyakinan berperilaku (behavioral beliefs) dan keyakinan normatif (normative beliefs) yang memengaruhi pemilihan karier serta persepsi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada terhadap profesi petani. Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran mengenai bagaimana persepsi dan nilai yang diyakini mahasiswa dapat memengaruhi minat mereka terhadap profesi petani, tetapi juga relevan dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tanpa Kelaparan (SDG 2) melalui regenerasi petani serta Pendidikan Berkualitas (SDG 4) melalui peningkatan pemahaman dan orientasi karier mahasiswa di bidang pertanian.

Minat Generasi Muda di sektor Pertanian

Sumber: Penulis

 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, jumlah generasi muda yang bekerja di sektor pertanian mencapai 29,18% pada tahun 2011, namun menurun menjadi 19,18% pada tahun 2021 (Kementan, 2021). Sektor ini kini didominasi oleh petani berusia 43–58 tahun (Generasi X) yang mencapai 42,39% dari total petani yang terdata (BPS, 2023). Minat generasi muda terhadap sektor pertanian yang tergolong rendah salah satunya disebabkan oleh tingkat upah yang juga rendah. Faktor lain seperti status kepemilikan lahan, rendahnya pendapatan usaha tani, minimnya dukungan pemerintah, gengsi profesi, serta tingginya risiko pertanian turut memengaruhi rendahnya minat generasi muda (Mutolib et al., 2022). Survei JakPat (2022) juga mengungkapkan bahwa anak muda memandang pertanian sebagai pekerjaan yang berat, tidak menjanjikan, kurang inovatif, berisiko tinggi, dan minim dukungan sosial serta ekonomi.

Menariknya, generasi muda saat ini cenderung memilih peran di luar aktivitas budidaya langsung, seperti di bidang konsultasi, riset, teknologi, maupun wirausaha agribisnis dalam rantai sektor hulu (penyediaan benih, pupuk, teknologi) dan hilir (pengolahan hasil, pemasaran digital, logistik pertanian), dibandingkan menjadi petani yang terjun langsung ke lahan.

Penelitian ini secara langsung berkaitan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diusung oleh PBB. Salah satu yang paling relevan adalah SDG 2 (Tanpa Kelaparan), di mana regenerasi petani muda berperan penting dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Selain itu, penelitian ini juga mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), khususnya dalam konteks peran pendidikan tinggi dalam membentuk persepsi, sikap, dan pilihan karier mahasiswa. Melalui pendidikan pertanian yang berkualitas, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami aspek teknis pertanian, tetapi juga memiliki keyakinan dan norma positif terhadap profesi petani.

Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana faktor internal mahasiswa, seperti keyakinan dan norma subjektif memengaruhi pilihan karier di sektor pertanian. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan pendidikan, Indonesia diharapkan dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk terlibat aktif dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan. [Red. Ike Yuli A.]

Sumber Referensi:

Kementan [Kementerian Pertanian] (2021), Analisis Kesejahteraan Petani Tahun 2021, Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementan.

Mutolib, A., Nuraini, C., & Ruslan, J. A. (2022). Bagaimana Minat Pemuda terhadap Sektor Pertanian?: Sebuah Pendekatan Multi Kasus di Indonesia. Suluh Pembangunan: Journal of Extension and Development, 4(02), 126-134.

Tags: SDG 13 Penanganan Perubahan Iklim SDG 2: Tanpa Kelaparan SDG 4 Pendidikan Berkualitas SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Mewujudkan Kemandirian: Strategi Business Plan sebagai Kunci Keberlanjutan Yayasan Cinta Qur’an
  • Mengembangkan Bisnis Keluarga Berbasis Komunitas
  • Moslem Family Preneur: Model Pengembangan Bisnis Keluarga Muslim
  • Pelatihan dan Pendampingan Tata kelola Koperasi Merah Putih Kalurahan KALIAGUNG Kapanewon Sentolo Kulon Progo
  • Bagaimana Tingkatkan Tata Kelola Koperasi Desa Merah Putih?
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY