Mimika – Salsabila Sarah Berlianti, mahasiswa Program Studi D4 Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode 2 Tahun 2025 di Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Dengan mengusung tema peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia berbasis asset based community development melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan akses layanan dasar demi tercapainya kualitas hidup yang optimal dan unggul. Program ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian masyarakat dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan di Kampung Atuka.
Selama kegiatan KKN, Salsabila Sarah tidak sendiri dari Program Studi PEK, rekan timnya Fatasya Putri, yang juga berasal dari Program Studi PEK. Salsabila Sarah tergabung dalam divisi pendidikan, salah satu programnya yaitu Pelita Edukasi Mimika yang dilaksanakan di SMP Negeri Atuka dengan tujuan menekankan pentingnya kemampuan dasar siswa. Guru bersama mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan assessment dengan melakukan pemetaan literasi, numerasi, serta kesiapan belajar bagi siswa baru, sehingga guru dapat mengetahui dengan lebih detail kelemahan maupun potensi yang dimiliki peserta didik. Data tersebut membantu guru menyusun metode pembelajaran yang lebih tepat sasaran, sehingga kesenjangan kemampuan antar siswa dapat ditekan sejak awal tahun ajaran. Data lapangan mengenai kemampuan dasar siswa di Atuka dapat menjadi acuan dalam perencanaan program peningkatan mutu pendidikan, seperti distribusi tenaga pendidik, pelatihan guru, penyediaan buku dan sarana belajar. Assessment di SMP Negeri Atuka memiliki dampak strategis untuk mendorong kebijakan yang lebih tepat guna serta dapat menjadi langkah awal membangun strategi pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.
Tak hanya kegiatan Assessment, program kegiatan Pelita Edukasi juga berfokus pada kegiatan mendasar, yaitu belajar calistung (membaca, menulis, berhitung) di SD YPPK Santo Yoseph Atuka. Kegiatan ini mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan keterampilan dasar anak-anak, selaras dengan tujuan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan dalam mewujudkan kemandirian dan pembangunan berkelanjutan.
Bagi Salsabila Sarah, KKN di Atuka merupakan sebuah privilege untuk merasakan langsung kebersamaan dengan masyarakat. Sejak awal kedatangan, sambutan hangat melalui upacara adat dan tarian Seka menjadi momen yang tak terlupakan. Kehangatan itu semakin terasa lewat senyuman tulus anak-anak setiap pagi, serta pengalaman sederhana seperti mengajar membaca, bermain, dan bercerita bersama mereka. Semua itu meninggalkan jejak mendalam dan ikatan emosional yang kuat.
“Pengabdian ini memberi pelajaran bahwa pembangunan berawal dari hal-hal kecil, dari ruang kelas hingga kehidupan sehari-hari bersama masyarakat. Kebersamaan inilah yang akan selalu saya kenang sebagai pengalaman berharga,”ujarnya.
Melalui program ini, mahasiswa UGM menunjukkan bahwa kolaborasi dengan masyarakat mampu menghadirkan solusi nyata sekaligus mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.[Red. Salsabila]