Oleh : Anisa Nurpita, Ike Yuli Andjani , Rosario Guntur Harimawan , Wieyza Ananda , Luqman , Miftah Pandu Saputra , dan Shafi Fajari Saputra
Pembangunan jalan tol di Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan konektivitas dan mobilitas masyarakat. Namun, di balik manfaat yang dirasakan secara luas, ada dampak signifikan yang dirasakan oleh masyarakat terdampak, khususnya terkait alih fungsi lahan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 22 persen responden yang terlibat dalam survei mengalami kehilangan pekerjaan akibat alih fungsi lahan. Bahkan, hingga saat ini, 26 persen darimereka masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Hal ini mencerminkan tantangan besar dalam proses adaptasi ekonomi di tengah perubahan lingkungan yang drastis. Alih fungsi lahan untuk pembangunan jalan tol menyebabkan pengurangan signifikan pada lahan pertanian produktif. Sebanyak 44 persen responden menyatakan bahwa tanah yang terkena pembebasan adalah lahan pertanian yang sebelumnya menjadi sumber utama penghidupan mereka. Akibatnya, terjadi penurunan produktivitas pertanian, yang berdampak langsung pada pendapatan para petani. Pembebasan lahan juga membawa dampak pada perubahan kepemilikan aset, terutama bagi pemilik lahan pertanian. Kehilangan aset berupa tanah ini berimplikasi besar terhadap penurunan pendapatan masyarakat, mengingat tanah merupakan sumber penghidupan utama bagi sebagian besar petani di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa alih fungsi lahan untuk pembangunan jalan tol membawa tantangan sosial dan ekonomi yang serius bagi masyarakat terdampak. Selain masalah kehilangan pekerjaan, penurunan produktivitas pertanian menjadi isu utama yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan pemangku kepentingan.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat terdampak, baik melalui penyediaan lapangan kerja pengganti maupun program pelatihan keterampilan. Selain itu, pemberian kompensasi yang adil dan program dukungan untuk mempertahankan produktivitas ekonomi masyarakat harus menjadi prioritas dalam setiap proses pembangunan infrastruktur besar.
Dampak yang diuraikan dalam penelitian ini berkaitan erat dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), yaitu:
1. SDG 1 – Tanpa Kemiskinan: Kehilangan pekerjaan dan aset utama seperti lahan berkontribusi pada meningkatnya risiko kemiskinan, terutama di kalangan petani kecil.
2. SDG 2 – Tanpa Kelaparan: Penurunan produktivitas pertanian dapat memengaruhi ketahanan pangan, mengingat lahan yang dibebaskan adalah lahan produktif.
3. SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Hilangnya pekerjaan dan sulitnya memperoleh lapangan kerja pengganti menunjukkan perlunya langkah untuk mendorong pekerjaan yang layak bagi masyarakat terdampak.
4. SDG 10 – Berkurangnya Kesenjangan: Pembebasan lahan yang tidak diimbangi dengan kompensasi dan dukungan yang adil dapat memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Strategi untuk Mendukung SDG’s melalui Pembangunan Infrastruktur
Agar pembangunan jalan tol di Yogyakarta mendukung pencapaian SDG’s, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:
1. Kompensasi yang Adil: Memberikan kompensasi yang cukup dan tepat waktu kepada masyarakat terdampak untuk mengurangi risiko kehilangan pendapatan.
2. Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan: Menyediakan pelatihan kerja dan program transisi ekonomi untuk membantu masyarakat terdampak mendapatkan pekerjaan baru.
3. Perencanaan Lahan yang Berkelanjutan: Memastikan bahwa lahan yang dibebaskan digantikan dengan area produktif lain untuk mempertahankan ketahanan pangan lokal.
4. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan proyek.
Pembangunan jalan tol di Yogyakarta harus menjadi bagian dari upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang inklusif dan berkeadilan, dampak negatif dapat diminimalkan, sementara manfaat infrastruktur dapat dirasakan secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, tujuan SDG’s dapat diwujudkan dalam setiap aspek pembangunan. (Red. Anisa)