Proyek konten visual Inside Beringharjo merupakan karya mahasiswa Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Ashtian Ultanti, Dayinta Rahmatika, Risatyandhita, dan Rizky Dwi Alyani dalam rangka pelaksanaan mata kuliah Praktikum Bisnis Digital di bawah bimbingan Ibu Fani Pramuditya, S.E., M.B.A. Proyek ini mengangkat Pasar Beringharjo sebagai objek utama melalui sebuah video dokumenter berdurasi sekitar empat menit serta rangkaian konten Instagram. Visual yang ditampilkan merekam aktivitas ekonomi sehari-hari, keberagaman komoditas, serta interaksi antara pedagang dan pembeli. Melalui pendekatan visual tersebut, proyek ini tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga berupaya memperkuat pemahaman mengenai peran pasar tradisional dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat perkotaan.
Pasar Beringharjo merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi strategis di Kota Yogyakarta. Pasar ini menjadi ruang interaksi ekonomi sehari-hari bagi pedagang dan pembeli. Aneka ragam komoditas diperdagangkan mulai dari batik, rempah-rempah, sayur-mayur, hingga kebaya. Tak hanya menjadi pusat perdagangan, Pasar Beringharjo juga dikenal dengan aneka kuliner tradisional yang banyak diminati oleh pengunjung. Dari sudut kain batik, jajaran rempah, hingga los kebaya dan kebutuhan tradisional lainnya, Beringharjo mencerminkan bagaimana pasar tradisional tetap bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan zaman.

Aktivitas ekonomi di Pasar Beringharjo kemudian diangkat melalui konten visual berupa video dokumenter, reels dan unggahan Instagram. Video dokumenter yang kami tayangkan di YouTube merekam cerita para pedagang, ragam komoditas yang diperjualbelikan, serta peran pasar dalam menggerakkan ekonomi lokal. Aktivitas ekonomi yang berlangsung setiap hari menunjukkan bahwa pasar tradisional masih mempunyai kontribusi nyata dalam menopang pendapatan masyarakat dan menjaga sirkulasi ekonomi perkotaan. Sementara itu, melalui konten Reels dan unggahan Instagram, kami menyajikan potongan-potongan visual yang menyoroti sudut-sudut khas Pasar Beringharjo. Setiap unggahan menggambarkan keunikan pasar, mulai dari ragam produk, suasana interaksi penjual dan pembeli, hingga nilai historis yang melekat pada bangunan dan aktivitasnya.
Melalui rangkaian visual yang ditampilkan, Pasar Beringharjo terlihat sebagai ruang ekonomi yang terus hidup dan bergerak mengikuti ritme keseharian masyarakat. Aktivitas jual beli, interaksi antara pedagang dan pembeli, serta keberagaman komoditas yang ada menunjukkan bahwa pasar tradisional ini masih memiliki peran penting dalam menopang perekonomian lokal. Pasar Beringharjo tidak hanya hadir sebagai simbol sejarah dan budaya, tetapi juga sebagai bagian dari dinamika ekonomi Kota Yogyakarta yang terus berlangsung hingga saat ini. Dengan melihat peran tersebut, keberlangsungan aktivitas perekonomian di Pasar Beringharjo tidak hanya mencerminkan dinamika ekonomi dan budaya Kota Yogyakarta, tetapi juga relevan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kegiatan ekonomi yang melibatkan pedagang kecil dan sektor informal mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penguatan ekonomi lokal. Peran pasar sebagai ruang ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan berkaitan dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). Selain itu, pelestarian produk lokal, nilai budaya, dan interaksi sosial mendukung SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). [Red. Risa/Fani]