YOGYAKARTA – Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Penerapan Game-Based Learning melalui Board Game Edukatif Petualangan Uangku sebagai Media Literasi Keuangan”. Kegiatan ini dipimpin oleh Fani Pramuditya, S.E., M.B.A., dengan dukungan mahasiswa Program Studi Perbankan, Andri Akila Prasetya dan Syaila Fania Puspa Hatmoko. Program ini merupakan bagian dari upaya SV UGM untuk memperkuat tingkat literasi keuangan di komunitas pendidikan dasar melalui pembelajaran inovatif berbasis permainan.
SD Giritirto dipilih sebagai mitra karena mayoritas siswanya berasal dari keluarga yang bekerja di sektor informal, sehingga memiliki tantangan dalam pemahaman konsep dasar pengelolaan uang. Survei awal menemukan bahwa banyak siswa belum terbiasa menabung, cenderung konsumtif, dan belum mampu membedakan kebutuhan serta keinginan. Melihat kondisi tersebut, tim SV UGM menghadirkan pendekatan game-based learning melalui board game edukatif “Petualangan Uangku” yang dirancang untuk anak usia 9–12 tahun.
Board game ini mensimulasikan situasi finansial sederhana yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti mengelola uang saku, menentukan prioritas pengeluaran, dan membuat keputusan finansial yang bertanggung jawab. Siswa bermain secara berkelompok, memutar dadu, mengambil kartu misi, dan mempraktikkan transaksi dalam konteks permainan. Pendekatan ini membuat materi keuangan yang biasanya abstrak menjadi lebih konkret, menyenangkan, dan mudah dipahami.
Pelaksanaan program di kelas mendapat respons positif dari siswa maupun guru. Anak-anak terlihat antusias dan mampu menunjukkan pemahaman lebih baik mengenai konsep dasar keuangan setelah mengikuti sesi permainan. Berdasarkan hasil wawancara ke beberapa siswa, metode gamifikasi membantu meningkatkan fokus siswa serta mempermudah penyampaian materi yang selama ini dianggap sulit atau “terlalu dewasa” untuk tingkat sekolah dasar.
Salah satu momen menarik datang ketika seorang siswa, Kamil, menyampaikan kesannya setelah bermain.“Iyaa, berlatih soal keuangan, menabung, jajan dengan irit, hemat dalam uang saku.”- Kamil, Siswa SD Negeri Giritirto.
Program ini selaras dengan agenda SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penyediaan pembelajaran inovatif yang inklusif, serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menanamkan kebiasaan finansial sehat sejak dini. Kegiatan ini diharapkan dapat diadaptasi dan diperluas ke sekolah dasar lain di wilayah Gunungkidul maupun daerah 3T untuk menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan. Melalui ini Sekolah
Vokasi UGM menegaskan komitmen dalam menerapkan riset dan teknologi pembelajaran yang berdampak langsung pada masyarakat melalui edukasi finansial berbasis bukti dan inovasi. [Red. Fani]

