Oleh : Yudistira Hendra Permana , S.E. , M.Sc. , Ph.D
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengelolaan dan optimalisasi retribusi daerah. Retribusi daerah berperan penting dalam menyuplai pendapatan yang diperlukan untuk mendukung berbagai program pembangunan dan pelayanan masyarakat. Studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penerimaan retribusi daerah dan peningkatan PAD, yang menjadi indikator penting bagi kesehatan finansial pemerintah daerah
Secara spesifik, retribusi daerah meliputi berbagai jenis pungutan yang dikenakan untuk layanan tertentu atau izin yang diberikan oleh pemerintah. Misalnya, retribusi terkait izin mendirikan bangunan (IMB) dan sektor pariwisata yang berpotensi besar dalam menyumbang PAD. Penelitian yang dilakukan oleh Rizkina et al. menunjukkan bahwa penerimaan dari retribusi IMB memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD. Selain itu, kontribusi sektor pariwisata sangat penting, mengingat Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, yang mendatangkan banyak pengunjung dan menjadi sumber retribusi yang tinggi.
Dalam konteks peningkatan PAD, pengelolaan retribusi juga mendukung otonomi keuangan daerah. Kemandirian fiskal pemerintah daerah diukur melalui rasio antara PAD dan total penerimaan daerah. Data menunjukkan bahwa kemandirian keuangan daerah yang baik akan mengurangi ketergantungan pada dana dari pemerintah pusat dan memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. Penelitian lebih lanjut mendukung penilaian ini dengan menunjukkan bahwa kemampuan daerah untuk menggali potensi retribusi dan pajak sangat penting dalam mencapai tujuan kemandirian keuangan.
Selain itu, pemerintah DIY mengadopsi strategi efisiensi dan inovasi dalam sistem penerimaan retribusi. Penggunaan teknologi informasi untuk pemungutan pajak dan retribusi yang lebih efektif telah menjadi fokus, sehingga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajiban mereka. Sejalan dengan hal ini, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya retribusi untuk pembangunan daerah juga menjadi bagian dari pendekatan pemerintah. Strategi pengelolaan yang lebih baik dalam pengembangan desa wisata, seperti penataan infrastruktur dan layanan publik, sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pemungutan retribusi yang dijadikan salah satu sumber pendapatan pemerintah daerah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugito dan Tjenreng, ada kebutuhan untuk melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan PAD. Mengingat rencana pemerintah untuk mengembangkan inisiatif pariwisata berbasis masyarakat, harus ada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan model pengelolaan yang berkelanjutan.
Pendapatan dari retribusi daerah yang sesuai dengan tingginya angka kunjungan wisatawan dapat terwujud melalui pemungutan retribusi yang lebih efektif, terutama pada objek-objek wisata yang sering dikunjungi. Dalam konteks ini, pemerintah juga seharusnya menjadikan pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari strategi retribusi untuk mempermudah pengawasan dan pengumpulan data. Selain itu, keberlanjutan sektor pariwisata di DIY harus dijaga untuk memastikan kontribusinya terhadap PAD tetap signifikan, mengingat banyak tantangan seperti perubahan tren wisatawan dan kondisi global yang dapat mempengaruhi kunjungan wisata
Dengan meningkatkan retribusi daerah, pemerintah DIY tidak hanya akan mampu meningkatkan PAD, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pembiayaan pembangunan jangka panjang. Hal tersebut mengindikasikan perlunya pendekatan strategis yang terintegrasi antara pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah, sehingga peningkatan PAD dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Apabila semua usaha ini diintegrasikan dengan baik, DIY memiliki potensi tinggi untuk memaksimalkan pendapatan melalui retribusi yang lebih strategis dan terencana dengan baik. [Red. Yudis]
