• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Peran Guna Lahan dalam Mendukung Investasi Berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Peran Guna Lahan dalam Mendukung Investasi Berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Berita, Berita, News, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 15: Kehidupan di Darat, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur
  • 25 October 2025, 08.50
  • Oleh: Web Admin
  • 0

 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini berkembang pesat sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang tinggi di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, wajah Yogyakarta banyak berubah — dari kawasan pendidikan dan budaya yang tenang, menjadi pusat aktivitas ekonomi dan properti yang dinamis. Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY mencatat bahwa investasi di sektor properti naik hingga 11,7% sepanjang tahun 2022–2023, dengan fokus utama di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Lonjakan ini menunjukkan betapa tingginya minat investor terhadap wilayah perkotaan DIY yang strategis dan ramai kegiatan.

Penelitian berbasis spasial yang dilakukan oleh dosen peneliti Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM yaitu Fatima Putri Prativi, Anisa Nurpita, dan Amesta Kartika Ramadhani serta asisten peneliti Dika Yogi Aliana dan Made Gede Primus, menyoroti pentingnya analisis tata guna lahan dalam menentukan kelayakan investasi di DIY. Melalui pendekatan Weighted Overlay Method dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), dilakukan penilaian terhadap kesesuaian lahan berdasarkan empat parameter utama: aksesibilitas jalan, tata guna lahan, penggunaan lahan, dan tingkat risiko bencana (multi-bencana). Dari keempat parameter tersebut, tata guna lahan memiliki peran krusial karena menggambarkan sejauh mana pemanfaatan lahan aktual telah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

  Gambar. Peta Skor Tata Guna Lahan ; (Sumber: Hasil Analisis Peneliti 2025)

Kesesuaian tata guna lahan menggambarkan sejauh mana pemanfaatan ruang aktual telah mengikuti rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang berlaku. Semakin sesuai pemanfaatan lahan dengan peruntukannya, semakin tinggi pula potensi wilayah tersebut untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Wilayah dengan skor rendah (0–1) seperti Gedangsari, Patuk, Paliyan, dan Panggang menunjukkan ketidaksesuaian antara kondisi pemanfaatan lahan dan peruntukan ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh topografi yang curam, keterbatasan aksesibilitas, serta risiko bencana tinggi yang membatasi pengembangan lahan untuk fungsi permukiman atau komersial. Hal tersebut memperlihatkan bahwa meskipun suatu kawasan mungkin memiliki nilai lahan yang murah atau lokasi yang menarik secara visual, tanpa kesesuaian tata guna lahan, investasi di wilayah tersebut berisiko tinggi baik dari sisi keamanan, legalitas, maupun keberlanjutan.

Kawasan dengan skor tinggi (2–3) seperti Depok, Gamping, Sewon, Tepus, dan Tanjungsari menunjukkan bahwa penggunaan lahannya telah sejalan dengan fungsi ruang yang direncanakan. Wilayah-wilayah ini umumnya memiliki kondisi lahan stabil, infrastruktur memadai, serta tidak termasuk dalam kawasan lindung atau rawan bencana. Dengan demikian, tingkat kesesuaian tata guna yang tinggi menjadi indikator kuat bahwa suatu wilayah memiliki daya dukung lingkungan dan legalitas ruang yang baik untuk kegiatan investasi properti.

Harapan dan Tantangan

Meskipun sebagian wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kesesuaian tata guna lahan yang tinggi, penerapan di lapangan masih menghadapi sejumlah kendala. Tantangan utama terletak pada alih fungsi lahan akibat pesatnya pembangunan sektor properti yang sering kali tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Tekanan terhadap lahan pertanian produktif, ruang terbuka hijau, dan kawasan lindung terus meningkat, terutama di wilayah perkotaan seperti Sleman dan Bantul. Selain itu, lemahnya pengawasan dan kepatuhan terhadap RTRW turut menyebabkan munculnya ketidaksesuaian pemanfaatan ruang di beberapa daerah.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat harapan besar untuk mewujudkan pembangunan yang lebih tertib dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan data spasial seperti peta skor tata guna lahan, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti. Kesadaran masyarakat dan pelaku investasi yang semakin meningkat terhadap pentingnya kesesuaian tata ruang juga menjadi modal penting menuju Yogyakarta yang maju, hijau, dan berkelanjutan.

Gambar. Ilustrasi Perkembangan Investasi Properti di DIY yang Sangat Cepat ; (Sumber: Analisis Peneliti, dengan bantuan AI, 2025)

Solusi

Untuk mengatasi permasalahan kesesuaian tata guna lahan di Daerah Istimewa Yogyakarta, diperlukan langkah terpadu antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku investasi. Pertama, pemerintah daerah perlu memperkuat pengawasan dan penegakan aturan tata ruang, terutama di wilayah dengan skor rendah agar pembangunan tidak melanggar RTRW. Kedua, pembangunan sebaiknya difokuskan pada wilayah dengan skor tata guna lahan tinggi (2–3) yang sudah sesuai peruntukan, dengan menerapkan prinsip green development agar tetap ramah lingkungan. Ketiga, perlu peningkatan edukasi dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang serta pemanfaatan data spasial sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan kolaborasi dan perencanaan yang terarah, Yogyakarta dapat tumbuh sebagai wilayah yang berkembang secara ekonomi sekaligus berkelanjutan secara lingkungan. [Red. Fatima]

Tags: SDG SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan SDG 15: Ekosistem Daratan SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Pengumuman Libur dan Cuti bersama 2026
  • Pengumuman Heregistrasi Semester II Tahun Ajaran 2025-2026
  • Lowongan Magang di PT. D&W Internasional
  • Pemberdayaan UKM Menjadi Pilar SDGS: SV UGM Dorong Kemandirian Ekonomi Desa Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo
  • Penguatan Produk dan Kelembagaan Koperasi Merah Putih Kaliagung untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY