• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Gunungkidul Memperkuat Kapasitas Fiskal untuk Mengurangi Ketergantungan pada Transfer Pusat

Gunungkidul Memperkuat Kapasitas Fiskal untuk Mengurangi Ketergantungan pada Transfer Pusat

  • Berita, Berita, News, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, SDG 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 1 December 2025, 21.03
  • Oleh: Web Admin
  • 0

Kabupaten Gunungkidul menghadapi tantangan fiskal yang tidak ringan. Struktur pendapatan daerah masih didominasi oleh transfer pemerintah pusat, yang mencapai sekitar 76 persen dari total pendapatan, sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru sekitar 14 persen. Ketimpangan ini membuat ruang fiskal APBD sangat rentan terhadap perubahan kebijakan pusat dan membatasi kemampuan daerah untuk membiayai program strategis pembangunan.

Di sisi lain, porsi belanja pegawai yang besar menyempitkan ruang untuk belanja pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat. Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) sebagai “tulang punggung” pengelolaan keuangan daerah dituntut tidak hanya patuh regulasi, tetapi juga mampu mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan, mengefisienkan belanja, dan menjaga akuntabilitas fiskal.

Menjawab tantangan tersebut, tim dari Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa penguatan kapasitas fiskal bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Program ini berfokus pada peningkatan kompetensi aparatur OPD pemungut pajak dan retribusi, sekaligus mendorong lahirnya inovasi untuk memperkuat PAD.

Dari Analisis Situasi ke Strategi Penguatan PAD

Kajian awal menunjukkan bahwa meski kontribusi PAD relatif kecil, kinerjanya tidak sepenuhnya buruk. Pajak daerah justru melampaui target hingga 108 persen, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mencapai lebih dari 106 persen, dan lonjakan “Lain-lain PAD yang Sah” hingga 234 persen mengindikasikan adanya sumber penerimaan yang belum sepenuhnya terpetakan dalam perencanaan. Sebaliknya, retribusi daerah sebagai komponen terbesar PAD justru berada sedikit di bawah target.

Temuan ini menegaskan perlunya kajian potensi PAD yang lebih komprehensif mulai dari optimalisasi pajak sektor pariwisata, penyesuaian tarif layanan publik, hingga pemanfaatan aset daerah yang selama ini idle agar dapat dikelola secara produktif.

Di sisi tata kelola, BKAD dan OPD juga menghadapi persoalan klasik: perencanaan dan pelaporan kinerja yang belum sepenuhnya berbasis hasil (outcome). Penganggaran masih cenderung linier, laporan kinerja sering bersifat administratif, dan integrasi perencanaan, penganggaran dan pelaporan belum optimal. Karena itu, penguatan sinergi antara Bappeda, BKAD, dan OPD dipandang penting untuk memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Pelatihan, Pendampingan, dan Roadmap Kemandirian Fiskal

Program penguatan kapasitas ini dirancang dalam empat tahap: persiapan, pelatihan teknis, pendampingan penyusunan dokumen kebijakan fiskal, dan finalisasi dokumen sebagai rujukan resmi BKAD. Pelatihan teknis menggunakan pendekatan problem-based workshop, berangkat dari persoalan nyata: ketergantungan tinggi pada transfer, rendahnya rasio PAD, lemahnya realisasi retribusi, hingga risiko sistem self-assessment. Instrumen pre-post test mengukur pemahaman

peserta terhadap isu utama seperti kepatuhan wajib pajak, potensi realisasi penerimaan, strategi peningkatan PAD jangka pendek, dan indikator kemandirian fiskal.

Hasilnya, nilai rata-rata peserta naik dari 75 persen pada pre-test menjadi 83 persen pada post-test. Kenaikan delapan poin ini menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan sekaligus menegaskan efektivitas pendekatan berbasis masalah dan studi kasus lokal yang digunakan dalam pelatihan. Melalui proses ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak hanya memperoleh peningkatan kapasitas SDM, tetapi juga arah strategis yang lebih jelas untuk memperkuat kemandirian fiskal dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat secara bertahap.

Program penguatan kapasitas fiskal di Gunungkidul ini berkaitan erat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. [Red. Kun]

Tags: SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Berwawasan Lingkungan Sejak Dini untuk Masa Depan Berkelanjutan
  • Belajar, Kreatif, Berkembang: Perjalanan Siswa SD Giritirto Menjadi Calon Wirausahawan
  • Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan pada Anak Usia Dini sebagai Langkah Strategis dalam Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
  • Pengembangan Media Pembelajaran Kreatif untuk Menanamkan Jiwa Kewirausahaan di Sekolah Dasar (Studi Kasus: SD Giritirto)
  • BKAD Gunungkidul & SV UGM Gelar Pengabdian: Pelatihan Teknis Penilaian Aset Daerah, Simulasi Pemanfaatan Aset, dan Penetapan NJOP PBB
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY