• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Filantropi, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan

Filantropi, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan

  • Berita, Berita, News, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 24 October 2025, 14.33
  • Oleh: Web Admin
  • 0

Yogyakarta, 21 Oktober 2025 — Di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia, pemerintah tidak selalu mampu mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi sendirian dikarenakan keterbatasan sumber daya. Filantropi dapat menjadi salah satu instrumen untuk mendukung pembangunan ekonomi berbasis keadilan sosial. Filantropi telah lama memainkan peran penting dalam peradaban manusia, membentuk struktur sosial, dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Selama berabad-abad, konsep ini telah berkembang dari sekadar tindakan amal sederhana menjadi pendekatan yang lebih terstruktur dan strategis yang bertujuan untuk mengatasi tantangan sosial. Hall (1999), mendefinisikan filantropi sebagai tindakan sukarela individu atau kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian sumber daya, waktu, atau tenaga tanpa mengharapkan imbalan finansial langsung.

Filantropi memiliki peran dalam pembangunan ekonomi melalui berbagai cara. Berbagai yayasan filantropi dapat mendukung proyek pembangunan ekonomi lokal melalui hibah, investasi sosial, dan advokasi kebijakan. Namun, terdapat tantangan dalam menyelaraskan visi besar filantropi dengan sumber daya yang relatif terbatas dibandingkan dengan sektor swasta dan pemerintah. Tantangan dan keterbatasan peran filantropi dalam pembangunan menurut Giloth (2019 adalah skala investasinya yang terbatas. Filantropi memiliki dana yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sektor swasta dan pemerintah. Keterbatasan lain adalah kurangnya evaluasi dampak adanya filantropi tersebut terhadap masyarakat. Banyak investasi filantropi tidak memiliki data yang cukup untuk menilai efektivitasnya dalam jangka panjang. Keterbatasan lain yaitu ketidakpastian dalam implementasi karena beberapa proyek mengalami hambatan seperti resistensi komunitas, ketidakpastian ekonomi, atau perubahan kebijakan pemerintah.

Berbagai studi sebelumnya, misalnya Giloth (2019), menunjukkan bahwa filantropi terbukti berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun studi lain seperti (Zencirci (2020), Elesin (2017), Lessy (2020), Latief (2010) menunjukkan bahwa filantropi hanya berfungsi sebagai redistribusi kekayaan atau pendapatan dari golongan masyarakat yang memiliki kelebihan sumber daya kepada masyarakat yang kurang mampu, dimana kegiatan filantropi tersebut kurang memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga diperlukan adanya inovasi dalam mekanisme pengelolaannya agar lebih produktif. Jika filantropi hanya bersifat redistributif, maka manfaatnya mungkin hanya terbatas pada perbaikan kesejahteraan sementara. Namun, jika filantropi dapat menciptakan efek multiplier dan mendorong pertumbuhan ekonomi, maka kebijakan terkait filantropi harus didesain agar lebih produktif. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk mengisi gap literatur dengan menguji dampak filantropi terhadap pertumbuhan ekonomi secara empiris. Beberapa data historis dari beberapa sampel negara, baik negara maju atau negara berkembang, menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi dan nilai filantropi, serta ada korelasi negatif antara filantropi dengan ketimpangan ekonomi di negara tersebut.

Saat ini, kebijakan filantropi cenderung fokus pada redistribusi pendapatan atau kekayaan. Banyak lembaga filantropi seperti lembaga zakat dan CSR swasta lebih banyak menyalurkan bantuan dalam bentuk konsumtif atau dalam bentuk bantuan langsung tunai. Masih minim regulasi atau kebijakan yang mendorong penggunaan filantropi untuk kegiatan investasi produktif atau penciptaan lapangan kerja. Redistribusi berarti memindahkan kekayaan dari kelompok kaya ke kelompok miskin, yang dapat meningkatkan kesejahteraan jangka pendek tetapi belum tentu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sementara pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan kapasitas produksi dan investasi yang menciptakan nilai tambah dalam perekonomian. Sepengetahuan penulis masih sedikit literature yang meneliti bagaimana membedakan kedua efek ini dalam konteks filantropi.

Filantropi merupakan proses transfer, sehingga di luar dari analisis ekonomi konvensional yang lebih menekankan pada mekanisme pasar (demand dan supply), sehingga tidak ada tempat untuk filantropi di dalam ekonomi mainstream, walaupun ada maka tempatnya hanya sebagian kecil saja. Teori economy of charity merupakan salah satu bagian tersebut. Teori ini menganalisis secara ekonomi faktor-faktor yang menyebabkan orang mau beramal? Mengapa orang itu mau berbagi atau beramal padahal menurut ekonomi konvensional manusia itu bersifat homo economicus atau selfinterest. Dalam teori ekonomi konvensional, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan inovasi teknologi. Bagaimana peran filantropi dalam model ekonomi konvensional ini apakah filantropi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi? Apakah filantropi Islam khususnya Zakat, Infaq dan Sadaqah memiliki efek multiplier dalam perekonomian? Apakah filantropi hanya sekadar alat redistribusi, atau bisa menjadi sumber pendanaan yang mendorong investasi produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi? Atau apakah filantropi hanya bisa meningkatkan konsumsi dan apakah itu cukup untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi jangka panjang?

Penutup

Sepanjang pengetahuan penulis, masih sedikit penelitian yang meneliti pengaruh filantropi, khususnya filantropi Islam, terhadap pembangunan padahal filantropi penting dalam hal menyediakan sumber daya, kepemimpinan dan inovasi. Selain itu, sebagian besar studi tentang filantropi lebih banyak menyoroti fungsi sosial dan redistribusi kekayaan dari filantropi yang dianggap sebagai bentuk bantuan sosial yang hanya bersifat konsumtif. Belum banyak studi yang secara kuantitatif mengukur dampak filantropi khususnya filantropi Islam terhadap pertumbuhan ekonomi, konsumsi, lapangan pekerjaan, penciptaan investasi dan produktivitas. Studi-studi sebelumnya lebih menganalisis peran filantropi di level nasional atau negara. Masih minim studi yang menganalisis peran filantropi di level regional khususnya provinsi di Indonesia. Penelitian tentang pengaruh filantropi terhadap pertumbuhan ekonomi dan konsumsi sangat penting agar dapat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDGs 1 dan 8 yaitu tanpa kemiskinan serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Referensi

Elesin, Abdulwahāb Muhammad Jāmiʻu. (2017). The Role of Al-Awqāf (Islamic Endowments) in Poverty Alleviation and Community Development in the Nigerian Context. Journal of Muslim Minority Affairs, Vol. 37 No. 2, 223-232 (2017)

Giloth, Robert. (2019). Philanthropy and Economic Development: New Roles and Strategies. Economic Development Quarterly, 33(3), 159-169, ISSN 0891-2424, https://doi.org/10.1177/0891242419839464

Hall, Peter Dobkin. (1999). The Work of Many Hands: A Response to Stanley. Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly, 28(4), 522–534.

Latief, Hilman. (2010). Health provision for the poor Islamic aid and the rise of charitable clinics in Indonesia. South East Asia Research, 18, 3, pp 503–553 doi: 10.5367/sear.2010.0004.

Latief, Hilman. (2013). Islamic philanthropy and the private sector in Indonesia. IJIMS, Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, Volume 3, Number 2, December 2013: 175-201.

Lessy, Zulkipli., Adamek, Margaret., Khaja, Khadija. (2020). Philanthropic zakat for the disadvantaged: Recipient perspectives from Indonesia. Asian Social Work Policy Review.2020.,00: 1-10.

Zencirci, Gizem. (2020). Markets of Islam: performative charity and the Muslim middle classes in Turkey Gizem. Journal https://doi.org/10.1080/17530350.2020.1741426

[Red. Yuni]

Tags: SDG SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Mewujudkan Kemandirian: Strategi Business Plan sebagai Kunci Keberlanjutan Yayasan Cinta Qur’an
  • Mengembangkan Bisnis Keluarga Berbasis Komunitas
  • Moslem Family Preneur: Model Pengembangan Bisnis Keluarga Muslim
  • Pelatihan dan Pendampingan Tata kelola Koperasi Merah Putih Kalurahan KALIAGUNG Kapanewon Sentolo Kulon Progo
  • Bagaimana Tingkatkan Tata Kelola Koperasi Desa Merah Putih?
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY