Dua mahasiswi Program Studi Perbankan yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata Buru Basudara Kabupaten Buru, Maluku melakukan pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa Waimangit, Kecamatan Air Buaya. Dua mahasiswi tersebut adalah Ecclesia Candra Wibowo atau yang sering disapa Aca dan Vincencia Fera Rini Tri Setianingsih atau Tia. Kedua mahasiswi tersebut melakukan pemberdayaan dengan memberikan beberapa program pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Waimangit. Pemberdayaan UMKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelaku usaha mengenai beberapa strategi dan pengelolaan bisnis berskala kecil dan menengah. Melimpahnya potensi daerah yang tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni menyebabkan harga komoditas menjadi tidak maksimal. Hal ini melatarbelakangi pembentukan program pemberdayaan dengan melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku usaha dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan Prof. Ir. Bambang Suwigyo,S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
Pulau Buru dikenal sebagai pulau rempah. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani cengkeh dan pala menjual hasil kebunnya secara mentah dan tanpa diolah. Hal ini akan mengurangi nilai komoditas karena dijual tanpa diolah terlebih dahulu. Potensi perkebunan ini dapat ditingkatkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Berkolaborasi dengan mahasiswa klaster agro, pemberdayaan dilakukan dengan menyusun program pelatihan yang berkelanjutan. Program pelatihan terdiri dari pelatihan pengolahan bahan mentah seperti cengkeh dan pala menjadi sirup dan selai, pelatihan perencanaan kelayakan bisnis, pelatihan pencatatan keuangan, hingga strategi pemasaran produk melalui digital marketing. Program pelatihan ini dilaksanakan dua kali dalam satu minggu selama periode KKN berlangsung yaitu dari tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2024. Indikator pencapaian dari pelatihan ini adalah masyarakat atau pelaku usaha mampu mengetahui bagaimana proses pencatatan keuangan yang benar dan aktual, mengetahui tips dan trik pemasaran, hingga mampu memasarkan produknya keluar daerah dan menjadikan potensi daerah sebagai komoditas yang bernilai jual.
Pemberdayaan pelaku UMKM ini merupakan langkah untuk mewujudkan beberapa pilar dalam Sustainable Development Goals diantaranya adalah pilar tanpa kemiskinan, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pilar tanpa kelaparan. Selain itu, program ini juga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas UMKM untuk Indonesia emas 2045. Dengan melihat kondisi nyata di masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat memetakan permasalahan yang ada dan memberikan solusi melalui inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian yang kreatif terutama di pesisir pantai Indonesia Timur. (Red. Tia)