Pada 28-30 Agustus 2024, civitas akademika Program Studi Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti (MPP) UGM berpartisipasi dalam The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) yang berlangsung di Universitas Udayana, Bali. The 6th Asian Conference on Business and Economic Studies (ACBES) diselenggarakan oleh University of Economics Ho Chi Minh City, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Udayana. Konferensi internasional tersebut merupakan salah satu forum penting di tingkat internasional yang mengumpulkan ratusan akademisi dan praktisi untuk membahas isu terkini dalam bisnis dan ekonomi, dengan tujuan memperkuat kolaborasi internasional dalam penelitian.
Konferensi ACBES ke-6 berlangsung selama tiga hari, dimulai pada Rabu (28/08) dengan kegiatan pembukaan, presentasi oleh para pakar seperti Prof. Gabriel S. Lee (University of Regensburg), Prof. Subal C. Kumbhakar (Binghamton University), dan Asst. Prof. Dong Nguyen (Durham University), yang kemudian dilanjutkan dengan sesi panel. Pada hari kedua, Kamis (29/08), acara dibuka dengan materi dari Prof. Michelle Greenwood (Monash University) dan Prof. Rebecca Thornton (Baylor University), yang kemudian dilanjutkan dengan sesi panel dan ditutup dengan acara Networking Dinner bertempat di Hotel The Meru Sanur. Pada hari terakhir, Jumat (30/08), peserta mengikuti Historical Ubud Village Tour, yang mencakup kunjungan ke situs-situs bersejarah di Ubud, Gianyar, Bali.
Fatima Putri Prativi ST., M.Ec.Dev, salah satu dosen dari Prodi D-IV Manajemen dan Penilaian Properti, turut serta dalam konferensi dengan makalah berjudul “Challenges of Providing Landed House for Gen-Y: Property Practitioner’s Perspective” pada sesi D10: Resources & Green Economics. Responden pada penelitian tersebut yaitu 54 praktisi properti yang sudah berkiprah di Yogyakarta dan sekitarnya selama minimal 5 tahun terakhir. Penelitian ini mengungkapkan bahwa urbanisasi Generasi Milenial di Yogyakarta menyebabkan lonjakan permintaan dan harga tanah yang tidak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan, sehingga menghambat akses kepemilikan rumah, serta mengidentifikasi preferensi praktisi properti dalam menyediakan perumahan bagi mereka. Hal yang menjadi pertimbangan praktisi properti (dalam hal ini developer/pengembang properti) saat membangun rumah yaitu kedekatan dengan (1) fasilitas umum; (2) fasilitas kesehatan; (3) fasilitas ibadah; dan (4) pemandandangan di sekitar properti. Riset tersebut menghasilkan temuan bahwa developer memperhatikan lokasi properti dan potensi perkembangan di sekitar properti dalam membangun rumah yang menyasar pada konsumen Generasi Millenial.
Keikutsertaan dosen dalam konferensi ini juga berfungsi sebagai media untuk diskusi dan pertukaran ide di antara para akademisi, serta sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan dan meningkatkan visibilitas Program Manajemen dan Penilaian Properti. Prof Yudi Azis selaku chair session pada panel D10 menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengamati pola hunian Gen-Y di kota lainnya di Indonesia berdasarkan tipologi kota kecil, kota sedang, kota besar, dan metropolitan. (Red. Fatima)