Oleh :
Dr. Agusta Ika Prihanti Nugraheni , S.E. , M.B.A ,
Elton Buyung Satrianto , S.E. , M.B.A , Satriyo Dwicahyo , S.E. , M.Sc. ,
Fani Pramuditya , S.E. , M.B.A. ,
Saiqa Ilham Akbar BS. , S.E. , M.Sc. ,
Dr. Johannes Soeprihanto , M.I.M.
Dalam rangka memberikan kontribusi nyata untuk mendukung Program Merdeka Belajar yang terfokus pada Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, berinisiatif mengusung program Budidaya Lele dalam Bis Beton di SD Negeri Giritirto, Purwosari, Gunung Kidul. Program ini dirancang untuk menjadi solusi terhadap permasalahan utama di Lingkungan SD Negeri Giritirto yaitu kurangnya wadah bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, program ini juga merupakan bentuk dukungan aktif dalam upaya penanganan isu stunting.
Sebelum menentukan program, Tim Pelaksana yang diketuai oleh Dr. Agusta Ika Prihanti Nugraheni, S.E., M.B.A., secara langsung mengobservasi terkait potensi apa saja yang bisa dikembangkan di lokasi sasaran. Ditemukan ide kreatif yaitu pemanfaatan air bekas wudhu sebagai sumber utama pengairan yang digunakan untuk budidaya ikan lele dalam Buis Beton. Hal ini juga sebagai upaya dalam mengajarkan jiwa kreativitas siswa dalam memanfaatkan limbah agar bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Kegiatan ini juga berkontribusi secara langsung terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2, SDG 12, dan SDG 4. Melalui kegiatan budidaya ini, siswa belajar mewujudkan:
- SDG 2: Tanpa Kelaparan. Melalui program ini, siswa dan guru dapat memahami secara menyeluruh terkait ketahanan pangan dan kemandirian dalam menghasilkan sumber protein hewani yang bergizi serta mudah dibudidayakan.
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Sistem budidaya lele dilakukan dalam bis beton, sehingga sistem pemeliharaannya termasuk yang hemat air dan efisiensi lahan. Selain itu air yang digunakan nantinya bersumber dari air limbah yang merupakan air bekas yang telah digunakan untuk wudhu.
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Program ini menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi siswa, dimana melalui program ini siswa dapat memperoleh keterampilan seperti berpikir kritis, bekerja sama, berinovasi, dan berjiwa wirausaha.
Dengan demikian, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran yang tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kepedulian sosial yang berkelanjutan.
Program ini tidak hanya sekedar aktivitas praktis, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang berdampak luas bagi siswa, guru, dan lingkungan sekitar. Melalui pendekatan edukatif yang kontekstual, harapannya program ini dapat menumbuhkan nilai-nilai sesuai dengan tujuan dari P5 dan berkontribusi terhadap pencapaian SGDs di tingkat lokal. [Red. Ika]
