YOGYAKARTA – Mahasiswa Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Universitas Gadjah Mada (UGM), yang tengah menjalani kegiatan magang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, turut berkontribusi dalam penggalian potensi lokal di Kelurahan Suryatmajan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi berbasis komunitas melalui pengembangan kampung tematik.
Enam kampung menjadi lokasi kegiatan, yakni Kampung Ledok Macanan, Kampung Gemblakan Atas, Kampung Sosrokusuman, Kampung Gemblakan Bawah, Kampung Suryatmajan, dan Kampung Cokrodirjan. Dalam prosesnya, mahasiswa melakukan survei lapangan, wawancara dengan ketua kampung, serta pendataan aktivitas ekonomi lokal.
Pendekatan partisipatif digunakan untuk memahami karakteristik dan potensi unggulan masing-masing kampung secara mendalam. Kampung tematik menjadi salah satu inovasi strategis di Kota Yogyakarta dalam mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, seperti budaya, kerajinan, sejarah, dan pariwisata. Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 mengenai kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta SDG 9 yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi kreatif dan pengembangan wisata lokal.
Temuan dari kegiatan ini kemudian diolah menjadi dokumen sistematis berisi usulan rekomendasi branding kampung dan roadmap pengembangan yang relevan dengan potensi masing-masing wilayah. Hasil kerja ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan kampung tematik lainnya di Kota Yogyakarta dan menjadi praktik baik dalam penguatan ekonomi lokal berbasis partisipasi masyarakat. (Red. Amesta)