Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Indonesia berkontribusi besar Çterhadap ibadah haji, baik jumlah (kuota) maupun dampak ekonomi dan sosial. Sejalan visi transformasi digital oleh Arab Saudi pada tahun 2030, diperlukan antisipasi dini untuk menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh dalam bentuk ekosistem digital yang mampu meningkatkan pengelolaan perjalanan haji dan umroh.
Hanya saja, bagi negara Indonesia, dampak Ibadah haji ini tampaknya tidak begitu terasa bahkan lebih banyak devisa keluar daripada yang masuk. Hal ini salah satunya disebabkan transaksi yang dilakukan oleh jamaah menggunakan mata uang asing dan sebagian produk yang dibeli merupakan barang impor.
Diperlukan pengembangan platform aplikasi haji dan umroh digital. Platform tersebut juga terintegrasi dengan layanan haji dan umroh, potensi pengembangan industri terkait seperti keuanga syariah dan perdagangan produk halal. Platform ini juga mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Arab Saudi seperti makanan halal dan produk pendukung ibadah haji dan umroh.
Dgiitalisasi layanan haji dan umroh ini akan mampu meningkatkan layanan, berdampak pada sektor wisata religi dan juga peningkatan daya saing produk-produk ekspor Indonesia di pasar global. Selain itu juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pengembangan dan implementasi teknologi digital dalam ekonomi dan keuangan syariah. Utamanya SDGs 9 dan 12. (Red. Anggito)