• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • LAYANAN
      • Agenda Departemen
      • Dashboard Jadwal Perkuliahan
      • Peminjaman Ruang
      • Bantuan Petugas Perkuliahan
      • Barang Temuan
      • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
      • LAYANAN AKADEMIK
      • LAYANAN PERPUSTAKAAN
      • Kuesioner Layanan
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
    • Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA)
    • 🌍 Visiting Student Program 2025
  • PENGABDIAN
  • Beranda
  • Berita
  • Pengetatan Suku Bunga BI Perkuat Modal Bank, Likuiditas Ketat Sementara — Dorong Pencapaian SDGs 8

Pengetatan Suku Bunga BI Perkuat Modal Bank, Likuiditas Ketat Sementara — Dorong Pencapaian SDGs 8

  • Berita, Berita, News, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • 28 October 2025, 14.01
  • Oleh: Web Admin
  • 0

Kenaikan suku bunga Bank Indonesia ternyata tidak hanya berdampak pada biaya pinjaman, tetapi juga membawa pengaruh besar terhadap stabilitas sistem keuangan nasional. Berdasarkan penelitian berjudul “Dampak Kebijakan Suku Bunga terhadap Likuiditas Bank dan Stabilitas Keuangan di Indonesia,” kebijakan moneter yang lebih ketat memang menyebabkan likuiditas perbankan mengetat dalam jangka pendek, namun di sisi lain justru memperkuat permodalan dan ketahanan sistem keuangan dalam jangka menengah.

Penelitian yang menggunakan data periode 2000–2024 ini menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga acuan berdampak pada penurunan rasio aset likuid terhadap dana pihak ketiga dalam satu hingga dua tahun pertama, sebelum kembali pulih. Namun, peningkatan suku bunga tidak terbukti menyebabkan lonjakan rasio kredit bermasalah (non-performing loan), bahkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) perbankan justru meningkat. Artinya, pengetatan suku bunga yang dilakukan secara terukur mampu menjaga stabilitas keuangan tanpa menekan kualitas aset perbankan.

Temuan ini memiliki makna penting terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan sistem perbankan yang stabil dan likuiditas yang terkendali, penyaluran kredit ke sektor produktif dapat terus berlangsung secara berkelanjutan. Stabilitas perbankan yang kuat juga memastikan dunia usaha memperoleh akses pembiayaan yang lebih konsisten, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.

Penulis penelitian, Saiqa Ilham Akbar, menjelaskan bahwa hasil ini memperlihatkan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial. “Kenaikan suku bunga yang dilakukan secara bertahap dan komunikatif mampu memperkuat kepercayaan pasar, meningkatkan modal bank, serta menjaga risiko kredit tetap rendah,” ujarnya. Ia menambahkan, keberhasilan menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan stabilitas keuangan ini menjadi fondasi penting bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi berkualitas di Indonesia.

Dengan hasil penelitian ini, kebijakan suku bunga tidak lagi dipandang sekadar sebagai alat pengendali inflasi, tetapi juga sebagai instrumen strategis untuk memperkuat fondasi keuangan nasional. Melalui pengelolaan kebijakan moneter yang hati-hati dan koordinasi antarotoritas, Indonesia menunjukkan bahwa stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat berjalan beriringan—sejalan dengan visi SDGs 8 untuk menciptakan ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkeadilan. [Red. Saiqa]

Tags: SDG SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Pengetatan Suku Bunga BI Perkuat Modal Bank, Likuiditas Ketat Sementara — Dorong Pencapaian SDGs 8
  • Peran Kebijakan Suku Bunga dalam Mendukung Stabilitas Keuangan untuk Pencapaian SDGs di Indonesia
  • Perlunya Iklan Layanan Masyarakat dalam mencegah Judi Online
  • Peran Iklan Layanan Masyarakat dalam merubah perilaku Judi Online
  • Inovasi Tata Kelola dan Kesetaraan Gender: Membangun Sektor Properti yang Berkelanjutan
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY