Gambar Ilustrasi AI
Dalam dunia usaha yang semakin kompetitif, kemampuan menyusun proposal bisnis yang menarik menjadi keterampilan yang sangat penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Kalurahan Kaliagung, Kabupaten Kulon Progo, menunjukkan betapa keterampilan ini masih jarang dikuasai oleh banyak pelaku UMKM. Pelatihan Penyusunan Proposal Bisnis yang dipimpin oleh Mukhlis, S.E., M.Acc., memberikan gambaran jelas akan pentingnya hal ini untuk kelangsungan bisnis mereka.
Pertama, proposal bisnis yang menarik adalah pintu masuk bagi UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan. Pelaku UMKM seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman atau pendanaan dari pihak eksternal, seperti perbankan, investor, atau bahkan program-program bantuan pemerintah. Dengan proposal yang tersusun rapi dan mampu menjelaskan potensi usaha secara meyakinkan, para pelaku usaha bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari pihak-pihak tersebut. Sebuah proposal yang baik menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki rencana yang jelas dan prospektif.
Selain itu, proposal bisnis juga berfungsi sebagai alat untuk memperjelas visi dan misi usaha. Dalam proses penyusunannya, pelaku UMKM dituntut untuk melakukan evaluasi terhadap tujuan usahanya, strategi pengembangan, hingga potensi risiko. Dengan demikian, proposal bukan hanya menjadi alat komunikasi, tapi juga sarana introspeksi bagi pemilik usaha dalam memperkuat dasar bisnis mereka. Ketika seorang pengusaha bisa menyusun proposal yang baik, artinya ia telah memahami bisnisnya secara mendalam, yang pada gilirannya memperkuat fondasi bisnis tersebut.
Pentingnya keterampilan ini juga berhubungan erat dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), seperti yang menjadi salah satu tujuan pelatihan ini. UMKM memainkan peran besar dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal, yang sejalan dengan SDG nomor 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan akses pendanaan yang lebih mudah melalui proposal yang efektif, UMKM dapat berkembang lebih cepat, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan.
Terakhir, pelatihan seperti ini, yang diselenggarakan oleh UGM, menjadi langkah penting untuk memberdayakan pelaku UMKM di daerah-daerah. Mereka tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pelatihan langsung mengenai bagaimana menyusun proposal bisnis yang menarik dan kompetitif. Ke depannya, diharapkan semakin banyak pelatihan semacam ini yang dapat diadakan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan yang dihadapi oleh UMKM, sehingga mereka dapat bersaing dan berkembang lebih jauh di pasar global. (Red.Mukhlis)