Yogyakarta, 10 Februari 2025 – Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DEB SV UGM), kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang mengusung konsep Education for Sustainable Development (ESD) berbasis sekolah. Kali ini, kegiatan tersebut berlangsung di SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 15 dan 22 Januari 2025, setelah sebelumnya diadakan di SMA Negeri 1 Godean.
Program ini merupakan bagian dari pengabdian yang didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, yang melibatkan kolaborasi antara DEB SV UGM, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan, serta sekolah-sekolah adiwiyata di Yogyakarta, seperti SMA Negeri 1 Godean dan SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan pendidikan berkualitas (SDG 4), energi bersih dan terjangkau (SDG 7), serta penanganan perubahan iklim (SDG 13).
Kegiatan Open Class yang berlangsung di SMA 1 Muhammadiyah Yogyakarta diikuti oleh 36 siswa kelas 10, guru IPA, dan tim pengabdian dari DEB SV UGM dan FKIP UAD. Dengan pendekatan interdisipliner STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam merancang solusi-solusi keberlanjutan yang aplikatif di kehidupan sehari-hari. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai isu-isu lingkungan, termasuk dampak perubahan iklim, serta memberikan mereka keterampilan untuk berkontribusi dalam solusi-solusi berkelanjutan melalui tindakan nyata.
Antusiasme peserta sangat terasa selama kegiatan berlangsung. Siswa menunjukkan minat yang besar terhadap isu perubahan iklim dan pengelolaan energi bersih. Sebagai wujud nyata dari kepedulian mereka, siswa menginisiasi kampanye media sosial dengan tema transisi energi sebagai langkah untuk mengurangi pemanasan global. Kampanye ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Dengan semangat dan partisipasi aktif dari siswa, kegiatan ini menjadi langkah positif dalam membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap keberlanjutan. Kegiatan ini juga memberikan bekal bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan keberlanjutan, terutama dalam mengatasi perubahan iklim global yang semakin mendesak. Ke depan, diharapkan lebih banyak sekolah yang akan berpartisipasi dalam implementasi ESD, sehingga dapat tercipta generasi yang lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan bagi masa depan yang lebih baik.
Ketua Tim Pelaksana, Dr. Anggi Rahajeng, M.Ec., menyampaikan, “Pembangunan ekonomi berkelanjutan memerlukan perubahan pola pikir masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap pentingnya transisi energi. Kesadaran ini akan lebih efektif jika ditanamkan sejak dini melalui pendidikan.”
Saat ini, transisi energi, seperti penggunaan peralatan hemat daya atau penggunaan transportasi umum, sering kali dianggap sebagai beban yang mahal. Paradigma ini perlu diubah melalui pendidikan agar masyarakat memahami bahwa tindakan tersebut justru mendukung pembangunan ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Red. Anggi)