
 Yogyakarta, 30 Juli 2025 — Dalam rangka memperkuat kompetensi komunikasi strategis dan kesiapsiagaan menghadapi krisis di lingkungan pendidikan tinggi, Staf Humas Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM, Nita Anida, S.Pd., bersama Staf Admin Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Didik Supriyanto, mengikuti Workshop Peningkatan Kapasitas Kehumasan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC) SV UGM.
Workshop dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Wiryanta, S.T., M.T., yang menekankan pentingnya peran humas dalam mengelola persepsi publik, terlebih di era media digital yang cepat dan sensitif terhadap isu. Beliau mendorong agar para pengelola humas mampu membaca situasi komunikasi secara cermat dan adaptif, sekaligus memposisikan diri dengan tepat ketika institusi menghadapi tekanan publik.
Sesi utama menghadirkan Winda Mizwar Pratiwi, S.E., M.I.Kom., konsultan komunikasi strategis, yang membawakan materi bertajuk “Manajemen Krisis dan Komunikasi Proaktif”. Melalui pendekatan berbasis empati dan narasi institusional, peserta diajak memahami pentingnya respon yang tidak hanya cepat, tetapi juga terukur, etis, dan membangun kepercayaan publik. Konsep “indra organisasi” turut diperkenalkan sebagai kerangka peka terhadap potensi krisis—mulai dari membaca tren di media sosial, merespons keresahan sivitas, hingga menjaga suhu emosi internal kampus.

Sebagai bentuk praktik langsung, peserta menjalani simulasi penanganan krisis dengan membentuk tim komunikasi, menyusun siaran pers, dan melakukan latihan konferensi pers yang melibatkan berbagai pihak seperti wartawan dan aparat. Latihan ini melatih peserta menyampaikan pesan institusi dengan tenang, terarah, dan berlandaskan nilai integritas, serta memahami kapan suatu isu layak ditanggapi atau cukup didokumentasikan sebagai bahan pembelajaran internal.

Kehadiran Humas Departemen Ekonomika dan Bisnis serta Prodi Akuntansi Sektor Publik dalam workshop ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat kapasitas kehumasan yang profesional, adaptif, dan strategis. Kegiatan ini turut mendukung pencapaian SDGs 16 melalui penguatan transparansi dan kelembagaan, serta SDGs 4 melalui pengembangan kompetensi tenaga kependidikan. Dari sisi kolaborasi, kegiatan ini relevan dengan SDGs 17 karena melibatkan berbagai unit dan praktisi eksternal. Selain itu, partisipasi aktif humas se-Sekolah Vokasi juga berkontribusi terhadap capaian IKU 2, yakni peningkatan pengalaman tenaga kependidikan di luar unit kerja melalui pelatihan yang relevan. (Red. Nita Ann)