Yogyakarta, 23 September 2025 – Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM, mengadakan kuliah umum bertajuk “Resilient and Economic Recovery in the Aftermath of Disasters” dengan menghadirkan Dr. Kenchu Hikaru, seorang Associate Professor dari Otemon Gakuin University, Jepang. Kehadiran pakar ini bertujuan untuk memperkuat wawasan mahasiswa di bidang pemulihan ekonomi pasca bencana, khususnya bagi mereka yang mengambil mata kuliah Perencanaan Penanggulangan Bencana, Prodi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan. Dr. Kenchu Hikaru dikenal melalui sejumlah penelitiannya, termasuk studi tentang ketahanan pariwisata (tourism resilience) dan pemanfaatan sisa-sisa bencana sebagai objek pariwisata (disaster remains).
Beliau juga memiliki koneksi riset yang kuat dengan Indonesia, dengan beberapa karyanya yang berfokus pada studi kasus letusan Gunung Merapi di Indonesia. Melalui kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami strategi pemulihan ekonomi pasca bencana.
Sesi pemaparan materi dibuka dengan cerita kilas balik hubungan Dr. Kenchu Hikaru dengan Universitas Gadjah Mada pada saat melakukan penelitian mengenai dampak letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 silam. Kemudian, sesi pemaparan materi dilanjutkan dengan penjelasan beberapa penelitian tentang dark tourism dan volunteer tourism. Sesi kuliah umum berlangsung secara interaktif dengan berbagai pertanyaan dari sejumlah Mahasiswa.
“Kejadian bencana akan menimbulkan dampak psikologis bagi mereka yang terdampak, lantas bagaimana batas etis dalam mengembangkan dark tourism?”, tanya salah satu peserta kuliah umum.
Dr. Kenchu menjawab bahwa, ”pada situs dark tourism terdapat sejumlah aturan dalam bersikap untuk menghormati korban yang terdampak.”
Pertanyaan lain yang muncul yakni, “Apa saja faktor yang mempengaruhi perbedaan kecepatan pemulihan pasca bencana dari setiap wilayah?”
Menurut pandangan Dr. Kenchu, “networking atau jaringan yang terbangun antar wilayah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kecepatan pemulihan pasca bencana.” Selain pertanyaan seputar pemaparan materi, mahasiswa juga aktif bertanya terkait strategi pencegahan dan mitigasi bencana di Jepang.
Kegiatan kuliah umum ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 tentang “Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi” melalui penguatan sektor pariwisata berkelanjutan pasca bencana, SDG 11 tentang “Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan” melalui perencanaan tata kelola risiko bencana yang inklusif, serta SDG 13 tentang “Penanganan Perubahan Iklim” melalui peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi risiko bencana.
Kuliah umum ditutup penyerahan cenderamata dari Ibu Laksmi Yustika Devi, S.P., M.Si., Ph.D. selaku Kepala Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi. [Red. Amesta]