
Pada tanggal 29 November 2025, kegiatan Beringharjo Resik sukses dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, khususnya permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini juga menjadi langkah konkret untuk mengatasi tumpukan sampah yang semakin sulit diatasi, terutama dengan kondisi beberapa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tidak lagi menerima sampah akibat kapasitas yang penuh. Salah satu aspek yang membuat kegiatan ini lebih bermakna adalah adanya kerja sama yang solid antara berbagai pihak, termasuk Dinas Kebersihan Kota Yogyakarta yang mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini. Kolaborasi dengan Dinas Kebersihan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya mengendalikan sifat konsumtif yang berkontribusi pada tingginya volume sampah. Sebagian besar sampah yang menumpuk berasal dari kebiasaan konsumsi berlebihan, yang akhirnya hanya memperburuk masalah lingkungan. Oleh karena itu, Beringharjo Resik diadakan sebagai salah satu langkah awal untuk merangsang kesadaran bersama, mengurangi sampah, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan Beringharjo Resik ini melibatkan 19 partisipan aktif yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Terdapat 5 orang partisipan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, 10 orang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan non-UGM, serta 4 orang mahasiswa pelaksana kegiatan yang menjadi penggerak utama dalam kegiatan ini, yaitu Rina Dini Mariati Sihombing (koordinator kegiatan), Reni Widyaningrum, Rengga Sepfriandika, dan Ambrosius Rana Putra Sar Prawintara.

Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari mata kuliah Praktikum Bisnis Digital Kelas Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan UGM semester 7, yang dipandu oleh Dosen Pengampu Fani Pramuditya, S.E., M.B.A. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta serta pengurus Pasar Beringharjo, khususnya Lurah Pasar Beringharjo Tengah dan Lurah Pasar Beringharjo Timur. Partisipasi aktif dari pedagang dan pembeli di pasar juga turut memberikan semangat dan dukungan bagi para partisipan selama kegiatan bersih-bersih berlangsung.
Menurut salah satu perwakilan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk kontribusi bersama dalam mengatasi masalah sampah yang semakin parah. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini, terutama karena kegiatan ini melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga mahasiswa. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi pasar-pasar lain di Yogyakarta untuk menjaga kebersihan dan ikut serta dalam solusi pengelolaan sampah,” ujar perwakilan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta.
Rina Dini Mariati Sihombing, selaku koordinator kegiatan, juga mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan Beringharjo Resik. “Sebagai mahasiswa yang terlibat langsung dalam kegiatan ini, saya merasa sangat bangga bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan aksi nyata yang bermanfaat bagi lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberi dampak positif bagi kebersihan pasar Beringharjo, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang sangat berharga bagi kami semua tentang pentingnya pengelolaan sampah yang tepat,” ujar Rina. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kesadaran sosial mahasiswa yang dapat memberikan kontribusi lebih dalam mengatasi masalah lingkungan, khususnya di pasar-pasar tradisional yang rentan terhadap permasalahan sampah.
Selain itu, salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Pak Rudi, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan Beringharjo Resik. “Kami sebagai pedagang sangat mendukung kegiatan seperti ini. Kebersihan pasar adalah hal yang sangat penting, tidak hanya untuk kenyamanan kami yang berjualan, tetapi juga untuk kenyamanan pengunjung. Semoga dengan adanya kegiatan ini, pasar kita semakin bersih dan tetap nyaman bagi semua pihak,” kata Pak Rudi dengan penuh semangat.
Kegiatan ini difokuskan pada area Pasar Beringharjo Gedung Bagian Tengah dan Bagian Timur, mencakup tiga lantai pasar. Setiap lantai dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memastikan bahwa seluruh area pasar dapat dibersihkan secara menyeluruh. Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok, yang masing-masing bertanggung jawab untuk membersihkan area tertentu, memastikan bahwa sampah-sampah yang ada terkelola dengan baik. Untuk memastikan standar kebersihan dan keamanan, setiap peserta diwajibkan untuk mengenakan masker mulut dan sarung tangan, serta membawa trash bag yang dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Penerapan pemisahan sampah ini menjadi hal yang sangat penting untuk memudahkan proses pengolahan sampah di kemudian hari dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kegiatan Beringharjo Resik tidak hanya sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara pemerintah, pengelola pasar, mahasiswa, dan masyarakat umum dalam menghadapi permasalahan sampah yang semakin kompleks. Dengan kesadaran dan kerja sama semua pihak, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan, serta menginspirasi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah mereka.
Kami juga berharap bahwa penerapan prinsip 4R yang terdiri dari reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan resik (bersih), dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang diterapkan tidak hanya oleh peserta kegiatan, tetapi juga oleh seluruh elemen pasar dan masyarakat Yogyakarta. Dengan prinsip 4R, kita dapat mengurangi sampah yang dihasilkan, menggunakan barang-barang secara lebih bijak, mendaur ulang sampah yang bisa dimanfaatkan kembali, dan tentu saja menjaga kebersihan di pasar dan lingkungan sekitar.
Prinsip 4R ini memiliki hubungan erat dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB. Salah satu tujuan yang relevan adalah Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam mengonsumsi dan memproduksi barang-barang, dengan mengurangi sampah dan menggunakan kembali barang-barang yang masih dapat dipakai. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung Tujuan 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, di mana kami bersama-sama berupaya menciptakan pasar yang bersih dan ramah lingkungan, serta berkontribusi pada terciptanya kota yang lebih hijau, lebih nyaman, dan lebih lestari.
Sebagai langkah awal, kami berharap semua pedagang dan pengunjung di Pasar Beringharjo dapat lebih sadar akan pentingnya memilah dan mengelola sampah secara mandiri. Pengelolaan sampah yang baik bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga soal bagaimana kita mengurangi dampak lingkungan dari kebiasaan konsumsi kita. Mari mulai dengan langkah kecil, seperti membawa tas belanja sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memisahkan sampah organik dan anorganik.
Dengan semangat 4R, mari kita cintai lingkungan sekitar dan berkontribusi untuk menjaga Kota Yogyakarta tetap bersih, hijau, dan lestari. Cintai lingkungan, mulai dari pasar! 🌱✨ [Red. Rina/Fani]