Global Youth Trends Forum 2024 diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Taiwan yang melibatkan 33 negara dengan 300 partisipan. Forum ini mengangkat topik Connect and Engage: Global Partnership for Youth yang berisikan tiga topik diskusi, diantaranya Participation in International Activities, Overseas Volunteering, dan Gap Year.
Forum ini berlangsung selama empat hari yang diisi dengan outdoor activities mengunjungi beberapa landmark di Taipei seperti Beitou District, Tamsui River, serta NGO yang bergerak dalam kemanusiaan yaitu Tzu Chi Foundation dan Step30 Internationa Ministries. Setelah dilaksankannya kunjungan, seluruh delegasi mengikuti forum yang dilaksanakan selama dua hari di Great Skyview Hotel. Para delegasi memperoleh pengalaman untuk berdiskusi mengenai pentingnya partisipasi generasi muda pada kegiatan sosial berskala internasional dan bagaimana membuka peluang untuk keterlibatan tersebut. Narasumber yang dihadirkan dalam forum ini juga berasal dari NGO yang bergerak di bidang kemanusiaan, seperti World Youth Alliance (WAY), Stichting Internationale Vrijwilligersprojecten (SIW), Tzu Chi Charity Foundation, dan Step30 International Ministries.
Pada hari pertama forum, delegasi Indonesia berkesempatan untuk menyampaikan paparan terkait sub topik forum dengan judul Deconstructing Gap Year in Indonesia: Reality Challenge, and Future. Paparan yang disampaikan adalah mengenai kondisi sosial di Indonesia dalam menanggapi fenomena Gap Year yang kaitannya dengan partisipasi pemuda dalam pendidikan dan kegiatan sosial. Pada kesempatan ini juga, Indonesia membuka kesempatan untuk setiap International NGO untuk dapat melihat potensi dari Indonesia. Selain itu delegasi Indonesia juga mempromosikan pencapaian dari berbagai NGO dalam negeri.
Pada hari kedua forum seluruh delegasi melakukan diskusi yang berkaitan dengan participation in international organization, overseas volunteering, dan gap year. Diskusi ini bersifat acak sehingga 300 partisipan akan berkesempatan untuk bertemu delegasi lainnya. Pengalaman ini juga memberikan ruang bagi setiap peserta untuk bertukar budaya dan membangun relasi.
Berdasarkan pernyataan Hanindha, forum ini merupakan pengalaman perdananya. Sebelumnya Hanindha pernah mengikuti beberapa kegiatan pengabdian masyarakat juga volunteering bersama beberapa Yayasan sosial, salah satunya Kitabisa.com.
Diharapkan setelah mengikuti forum ini, para delegasi Indonesia mampu memberikan pengaruh positif dan seruan untuk mengajak muda-mudi Indonesia untuk turut aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan di dalam maupun luar negeri. (Red. Hanidha)