Kolaborasi antara dunia industry dan dunia pendidikan (DUDI), telah terjalin dengan sangat baik antara program studi perbankan Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM dengan ASEPHI Jogyakarta dalam berbagai bentuk, mulai dari magang mahasiswa baik secara mandiri maupun MBKM, prakerind, pendamping event secara professional dan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa. Kegiatan yang dimotivasi oleh alumni sebagai pengurus ASEPHI yang ingin mempererat hubungan antara dunia kampus dengan industry, pasca covid terjadi. Kegiatan Magang mandiri dan terstruktur yang dikonversi menjadi mata kuliah, telah dirasakan manfaatnya oleh kedua belah pihak karena baik waktu yang cukup yaitu 4 bulan, dan jumlah mahasiswa yang terstruktur memungkinkan kedua belah pihak dapat merencanakan kegiatan dengan bentuk dan manfaat yang sangat terukur. Sementara Prakerind yang merupakan bentuk project based learning bagi model pembelajaran, mengembangkan mahasiswa untuk mengelola waktu dengan baik, karena, mahasiswa dan mitra anggota ASEPHI harus bekerja di sela sela waktu kuliah pada semester berjalan. Sementara kegiatan pengabdian kepada Masyarakat, yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, ddikemas berdasarkan kebutuhan dari anggota, yang didahului oleh diskusi mendalam antara tim pengabdi dengan pengurus dan sudah mensepakati adanya seminar series, yang berisi materi materi yang ditentukan oleh kebutuhan anggota ASEPHI.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh anggota ASEPHI adalah pasar ekspor yang belum pulih seperti pada periode sebelum covid terjadi, baik dalam jumlah barang, jenis barang dan regulasi yang sudah banyak perubahan baik dari pemerintah maupun negara tujuan ekspor pengusaha/pengrajin di Jogyakarta. Turunnya daya beli masyarakat dan juga pengusaha yang sudah tersedot dari adanya COVID, membuat pengusaha jogyakarta khususnya eksportir handicraft yang menjadi icon Jogyakarta juga terdampak. Untuk meningkatkan dan mendorong pengusaha melakukan ekspor kembali, maka Departemen Ekonomika dan Bisnis khususnya prodi perbankan bekerjasama dengan ASEPHI, kemudian menggandeng Beacukai untuk mencermati berbagai regulasi yang terkait dengan ekspor, kemudian dikaji antara peluang dan hambatan.
Untuk mengkaji peluang dan hambatan, sudah dilakukan series seminar yang salah satu materinya adalah peningkatan kapasitan anggota ASEPHI khususnya asepk perizinan ekspor. Dari serangkaian sosialisasi, pendampingan dan diskusi dengan para pelaku usaha ekspor, maka dapat di kelompokan menjadi beberapa kelompok untuk meningkatkan eskpor: (1) pelaku ekspor perlu dikurasi produknya oleh ahli dalam hal ini, tim berkolaborasi dengan Gabungan Eksportir Indonesia cabang Jogyakarta berkerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Koperasi. Hasil dari kurasi atas barang yang dihasilkan pengusaha/pengrajin dari Jogyakarta adalah perlunya menyesuaikan dengan lebih spesifik produknya dengan selera pasar negara tujuan. Sudah disadari Bersama bahwa setiap negara mempunyai karaktersitik yang tidak sama, sehingga pengusaha harus menyesuaikannya. Dengan kata lain pengusaha/pengrajin harus memilih segmen pasar kemudian membuat produk sesuai dengan keinginana pasar (2) Sosialisasi tentang regulasi ekspor yang dipandu oleh kantor beacukai, mensepakati bahwa semua pengusaha/pengrajin perlu memahami regulasi yang ditetapkan oleh negara (Indonesia) dan ketentuan yang di persyaratkan di negara tujuan ekspor. Para pengusaha sudah menyadari dan memahami, setelah menentukan produk sesuai dengan pasar, maka perlu diteliti regulasinya, apakah termasuk barang bebas, dalam kuota atau dilarang. (3) kolaborasi dengan mahasiswa dan dosen, untuk mendampingi pengusaha sehingga mampu menemukan produk yang diinginkan pasar dan membuatkan media komunikasi bisnis dengan lebih efektif dan efisien, sehingga diharapkan bisa meningkatkan ekspor Jogyakarta. (4) pembentukan platform yang bisa mempermudah eksportir menemukan atau bertemu dengan bayer atau calon buyer yang kredibel. Pembentukan Aplikasi, adalah bentuk kolaborasi berbagai pihak yang diinisiasi oleh Program studi Perbankan untuk membantu pengusaha/pengrajin UMKM di Jogyakarta dapat meningkatkan ekspor. Kolaborasi ini diharapkan dapat memulihkan kembali ekspor dari Jogyakarta. (Red. Sufitri)