Penulis: Rizky Wulandari
Permasalahan sampah saat ini menjadi permasalahan yang ada di berbagai daerah di Yogyakarta. Kota Yogyakarta bahkan sedang mengkaji kebijakan sampah berbayar untuk mengatasi permasalahan sampah yang tidak kunjung usai sejak 1 tahun belakangan. Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Lingkungan Hidup mencanangkan program reuse, reduce, recycle (3R) yaitu program penanganan sampah melalui pemilahan, pemanfaatan dan daur ulang sampah menjadi produk yang bermanfaat untuk mengurangi beban sampah di tempat pembuangan akhir. Pemilahan sampah organik dan non organik merupakan langkah awal yang dilakukan dalam implementasi 3R. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah (bank sampah bersinar, 2024).
Penanganan yang tepat terhadap 60% sampah organik ini akan sangat membantu dalam pengurangan beban sampah. Jaman dahulu masyarakat pedesaan mengumpulkan sampah organik dalam suatu lubang untuk kemudian menjadi pupuk kompos. Dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi, kebiasaan tersebut dapat dikembangkan dengan lebih serius saat ini untuk menghasilkan pupuk kompos padat dan cair. Selain itu, pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme merupakan salah satu jawaban pengolahan sampah organik. Formula pembuatan Eco- Enzyme ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan Pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an. Eco-Enzyme adalah cairan alami serba guna, yang merupakan hasil fermentasi dari Gula merah atau molase yang dicampur dengan kulit buah, potongan sayuran yang masih segar serta air.
Manfaat eco enzyme yaitu sebagai pembersih lantai alami, deterjen dan pelembut alami, sabun cair alami, pembersih rumah tangga alami, karbol dan pembersih alami, membersihkan pestisida dan kuman pada sayur dan buah, membersihkan logam yang kusam atau berkarat, untuk perawatan diri seperti campuran pada Shampo dan sabun mandi pengganti odol / pasta gigi, sebagai toner dan campuran cream wajah dan banyak lagi manfaat yang lain (modul eco enzyme, 2023). Mempertimbangkan banyaknya manfaat eco enzyme tersebut, Program Studi DIV Akuntansi Sektor Publik bekerjasama dengan Komunitas Eco Enzyme Kulon Progo menyelenggarakan program pelatihan pembuatan eco enzyme dengan sasaran ibu-ibu rumah tangga di Kalurahan Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo pada bulan Agustus 2024.
Kegiatan mendapatkan antusias yang baik dari peserta, beberapa peserta bahkan telah memiliki kesadaran melakukan pemilahan sampah, sehingga keinginan untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat sangat tinggi. Kegiatan-kegiatan seperti ini perlu menjadi program yang rutin dan berkesinambungan. Masyarakat dari level rumah tangga mulai disosialisasikan dan diberi pelatihan praktik pengolahan sampah menjadi produk yang bermanfaat dan bahkan bernilai ekonomi. Diharapkan melalui prohram-program ini masyarakat akan tumbuh kesadarannya yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan hidup untuk mengolah sampah, menjalankan program 3R, yang pada akhirnya dapat mewujudkan kota dan pemungkiman yang berkelanjutan. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dengan pemerintah dalam mewujudkan program pemerintah yaitu sustainability development goals (SDGs), yaitu tujuan 11 mewujudkan Kota dan pemungkiman yang berkelanjutan melalui indikator 11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan yang tertangani. (Red. Rizky)
Sumber Referensi:
Modul Eco Enzyme untuk Pemula, Komunitas Eco Enzyme Kulon Progo, 2023 https://dlh.kulonprogokab.go.id, diakses 13 November 2024 https://www.banksampahbersinar.com/pengolahan-sampah-organik, diakses 13 November 2024.