Oleh: RY Kun Haribowo, Yuni Andari, Ike Yuli Andjani, Sufitri, dan Anisa Nurpita
Pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan strategi utama pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 8) tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Efektivitas pelatihan ini sangat bergantung pada keberhasilan penelusuran lulusan dalam mengukur kontribusi mereka di pasar kerja. Kajian ini dilakukan oleh Direktorat Binalatvogan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Sekolah Vokasi UGM untuk mengevaluasi strategi penelusuran lulusan BLK dan mengatasi tantangan yang ada, seperti rendahnya partisipasi lulusan dan kurang optimalnya pemanfaatan teknologi.
Penelusuran lulusan BLK bertujuan untuk memastikan pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan industri. Hal ini mendukung pencapaian SDG 8, khususnya terkait lapangan kerja produktif dan pekerjaan layak. Meski pelatihan BLK terbukti efektif meningkatkan pendapatan dan status pekerjaan lulusan, tantangan seperti keterbatasan data, rendahnya respons survei, dan infrastruktur yang belum memadai masih menghambat optimalisasi penelusuran. Kendala lain adalah kurangnya kapasitas SDM dan minimnya pemanfaatan teknologi digital, yang penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas penelusuran.
Kajian ini merekomendasikan lima strategi utama untuk meningkatkan efektivitas penelusuran lulusan dan kontribusi BLK terhadap SDG 8. Pertama, pengembangan sistem digital terintegrasi untuk mengelola data lulusan secara lebih akurat dan efisien. Kedua, peningkatan kapasitas SDM di BLK untuk memastikan penelusuran dilakukan secara profesional. Ketiga, kolaborasi dengan industri untuk menyelaraskan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja dan mempermudah penyerapan lulusan. Keempat, pemberian insentif untuk meningkatkan partisipasi lulusan dalam survei. Kelima, pemanfaatan media sosial dan grup alumni untuk memperkuat komunikasi dan jaringan antar-lulusan.
Dengan implementasi strategi ini, penelusuran lulusan BLK akan lebih efektif, memungkinkan evaluasi program pelatihan yang berbasis data, serta mendukung perumusan kebijakan pelatihan yang relevan. Hal ini akan menjadikan BLK sebagai motor penggerak transformasi tenaga kerja Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan visi SDG 8. (Red. Anisa dkk.)