Moslem Family Preneur memberikan panduan membangun keluarga mandiri dan menyiapkan generasi islami. Kemandirian ditopang oleh entrepreneurship berbasis keluarga, sedangkan Islam menjadi pijakan dalam membangun keluarga dan mendidik anak. Selain memberikan konsepsi bagaimana menyeimbangkan aspek kemandirian dan pendidikan, pembahasan diberikan berdasarkan pengalaman dan rubrik tanya jawab yang diasuh penulis sehingga dekat dengan permasalahan keseharian keluarga.
Keluarga sebagai satu kesatuan selayaknya berperan saling melengkapi, berjalan dengan harmoni, dan menuju satu cita yang dimimpi. Keluarga Islam tidak hanya berperan internal, tetapi juga menjadi bagian pembangunan peradaban sehingga berkontribusi terhadap masyarakat dan sosial dalam menciptakan generasi islami. Ditulis oleh pasangan yang berupaya membangun keluarga islami, konsep ini mengundang berbagai kalangan untuk belajar islam bersama dalam super team keluarga meraih cita dan asa peradaban islam mulia.
Konsep bisnis moslem family preneur ini mengintegrasikan berbagai jenis bisnis dengan upaya untuk menjadikan keluarga sebagai pusat dari bisnis dan pengembangan kepribadian. Ada dua tujuan utama moslem family preneur yakni menjadikan keluarga mandiri dan menyiapkan generasi islami. Kemandirian keluarga dibangun dari bisnis yang dijalankan secara berpasangan oleh anggota keluarga untuk menjadikan keluarga sebagai pusat interaksi dan pengembangan bisnis. Adapun pembentukan generasi yang Islami dibangun melalui berbagai pelatihan dan kajian yang diselenggarakan secara rutin,terstruktur, dan sistematis. Konsep ini terpadu menjadi satu kesatuan yang akan mewujudkan satu keluarga yang utuh memiliki kemandirian, dan visi keluarga yangcerdas kedepan.
Adapun upaya untuk membentuk generasi islami, tidak akan terwujud kecuali dimulai dari keluarga yang tangguh, utuh, serta kukuh. Keluarga yang tidak terpecah karena urusan permasalahan internal yang tidak berkesudahan. Keluarga yang dibangun dari pondasi aqidah dan syariat yang kuat dan keluarga yang memiliki visi untuk membangun peradaban kedepan, inilah arti penting dari memahami keluarga secara utuh dan menghindari berbagai bentuk perpecahan, dan berbagai bentuk kerusakan keluarga yang dapat menjadikan anggota keluarga justru merusak.
Pembentukan keluarga sakinah tidak bisa dilepaskan dari perolehan dan kepemilikan rumah secara syariah. Apabila keluarga menginginkan terbangunnya keluarga yang syarâi tentu saja mereka tidak hanya penting untuk memperhatikan aspek psikis dan morilnya saja tetapi setiap aset dan bangunan fisik yang menjadi naungan yang berlindung dalam keluarga itu juga harus diperoleh secara syar’i. Inilah konsepsi keluarga sakinah yang utuh yakni setiap kepemilikan properti ataupun rumah secara syari dan juga membina keluarga dengan tuntunan syariat.
Bisnis keluarga memiliki potensi yang sangat besar, prospek kedepan yang cemerlang, karena pasar dan segmen yang menyasar hampir setiap orang. Isu kemandirian keluarga dan parenting serta keharmonisan keluarga merupakan dua hal yang cukup penting dalam suatu keluarga. Disamping itu ketertarikan orang setiap keluarga bisa berbeda-beda baik pada aspek isu ekonomi dan keuangan keluarga atau aspek yang berkenaan dengan pengelolaan keluarga dari sisi psikis. Dengan demikian prospek dan potensi usaha dibidang ini sangatlah besar. Saat ini, bisnis ini tidak menyediakan atau memproduksi secara langsung atau memproduksi yang dijual kepada end user akan tetapi model bisnis yang dikembangkan adalah one stop solutions atas permasalahan keluarga. Baik dari aspek kemandirian ekonomi maupun pengeluaran pengelolaan keluarga antara pasangan, mendidik anak, pengelolaan keuangan dan isu-isu kesehatan. Pada dasarnya keluarga merupakan miniatur dari suatu masyarakat. Didalamnya ada kebutuhan fisik yang harus dipenuhi, selain itu terdapat juga aspek nonfisik yang juga menjadi bagian penting dalam membangun keluarga.Oleh karenanya menggabungkan keduanya dalam satu bisnis sosio enterpreneur merupakan salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan terkait keluarga
Hingga saat ini belum banyak yang memperhatikan isu keluarga, ada sebagian yang masuk pada satu sisi saja, misalnya terkait dengan parenting, terkait dengan keharmonisan pasangan, dan unsur yang sifatnya non-fisik  Adapula yang masuk dalam aspek fisik. Bagaimana membangun bisnis keluarga atau bagaimana mendapatkan penghasilan dan investasi untuk mempersiapkan masa depan anak dan keluarga kedepannya. Keduanya tidak saling keterkait dan cenderung menafikan atau tidak memperhatikan yang lain. Oleh karenanya dibutuhkan satu konsep yang terintegrasi menggabungkan keduanya secara cermat dan tepat Padahal setiap kita adalah keluarga, lahir di tengah-tengah keluarga dan hidup bersama keluarg. Setiap hari, setiap waktu kita jalani bersama keluarga. Hanya saja tidak banyak yang konsen pada permasalahan ini. Berbagai permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat sejatinya jika ditelusur berasal dari permasalahan yang muncul di tengah-tengah keluarga
Sociopreneur ini dikembangkan dengan konsep community development yaitu membangun jejaring bersama Mitra komunitas yang ada. Isu utama yang diangkat merupakan value utama dari bisnis ini adalah menjadikan perbaikan keluarga sebagai isu utama keluarga agar keluarga Mandiri dan juga utuh serta memiliki visi. Â Untuk menggabungkan berbagai isu tersebut Moslem Family Preneur menjadikan edukasi masyarakat sebagai jalan utama untuk masuk ke dalam pasar dan juga segmen keluarga secara luas. Edukasi ini mengangkat berbagai isu bisa dimunculkan dan dibahas bersama para pakar. Bisnis yang disediakan lebih bersifat praktis daripada memberikan satu bisnis baru yang akan mengubah fokus keluarga menjadi orientasi bisnis tetapi lebih bagaimana cara menjadikan keluarga utuh memiliki visi dan memperkuat anggota keluarganya. Pengembangan program ini mendukung SGDs 5 gender equality dan SDGs 10 reduce inequalities. [Red. Ihda]
