• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Departemen Ekonomika dan Bisnis
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Sekilas tentang DEB SV
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan Departemen
    • Struktur Pengelola
    • Staff Pengajar
    • Staff Tendik
    • Alur Layanan
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik
      • Sarjana Terapan Manajemen dan Penilaian Properti
      • Sarjana Terapan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
      • Sarjana Terapan Perbankan
    • Kalender Akademik
    • Jadwal Ujian Tengah Semester
    • Panduan Akademik DEB
    • SOP Layanan Akademik
    • Jadwal Kuliah 2023/2024 Semester I
    • Jadwal Ujian Tugas Akhir
    • Layanan Kontak Akademik
    • Ketentuan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
    • Informasi Akreditasi
    • Surat Keterangan Penyetaraan
  • Riset
    • Publikasi
    • Laboratorium DEB SV UGM
      • Profil Singkat Laboratorium DEB
      • Laboratorium Ekonomi
      • Lab. Akuntansi dan Pengembangan Bisnis
      • Kerjasama Institusi
    • Mitra Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Etika dan Perilaku Mahasiswa DEB SV UGM
    • Komunitas Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Informasi Lowongan Magang
    • Informasi Lowongan Pekerjaan
    • Layanan Kemahasiswaan
  • LAYANAN
    • Agenda Departemen
    • Dashboard Jadwal Perkuliahan
    • Peminjaman Ruang
    • Bantuan Petugas Perkuliahan
    • Barang Temuan
    • Aktivasi Akun Turnitin (Cek Plagiarisme)
    • LAYANAN AKADEMIK
    • LAYANAN PERPUSTAKAAN
    • Kuesioner Layanan
  • Alumni
    • Tracer Study
    • Tracing Alumni
  • ADMISI
  • Beranda
  • Announcement
  • Bagaimana Mencapai Agenda SDGs 2030 di Sistem Negara Desentralisasi

Bagaimana Mencapai Agenda SDGs 2030 di Sistem Negara Desentralisasi

  • Announcement, Berita, Berita, News, Pengumuman, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan
  • 18 July 2025, 14.15
  • Oleh: Web Admin
  • 0

Mencapai Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030 di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, terlebih dalam konteks sistem negara desentralisasi. Dengan lebih dari 500 pemerintah daerah yang memiliki otonomi masing-masing, sinergi pusat dan daerah menjadi krusial. Dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs 2021–2024 yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas menyajikan strategi menyeluruh yang menekankan pentingnya partisipasi multipihak dan pelibatan aktif seluruh elemen bangsa.

RAN TPB/SDGs tidak berdiri sendiri, namun selaras dengan RPJMN 2020–2024, Nawacita, dan peta jalan jangka panjang pembangunan nasional. Sebanyak 124 target SDGs telah diarusutamakan ke dalam RPJMN. Di tingkat lokal, Rencana Aksi Daerah (RAD) telah disusun di 29 provinsi. Keterlibatan pemangku kepentingan diperkuat melalui SDGs Center di berbagai perguruan tinggi serta pelibatan sektor nonpemerintah seperti filantropi, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat sipil.

Menurut paparan Dr. Vivi Yulaswati, Kepala Sekretariat Nasional SDGs, sistem koordinasi nasional SDGs dibentuk melalui Perpres No. 59 Tahun 2017, dengan melibatkan empat platform utama: pemerintah dan parlemen, organisasi masyarakat, dunia usaha, serta akademisi. Pelaksanaan TPB/SDGs dilandasi prinsip inklusivitas, integrasi, universalitas, dan komitmen ‘No One Left Behind’.

Untuk memastikan pencapaian target, pemerintah menggunakan sistem informasi KRISNA, E-Monev Bappenas, dan E-Monev SDGs untuk tagging dan monitoring anggaran berdasarkan indikator SDGs. Selain itu, Metadata Indikator SDGs Nasional Edisi II menjadi rujukan teknis perencanaan dan evaluasi yang digunakan oleh semua pihak yang terlibat.

Kebutuhan pembiayaan SDGs yang mencapai lebih dari Rp67.000 triliun, mendorong lahirnya SDGs Financing Hub sebagai upaya menggalang dana dari berbagai sumber, baik domestik maupun internasional. Seluruh langkah ini menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dan berbasis data untuk memastikan transformasi pembangunan nasional yang berkelanjutan di era desentralisasi.

Melalui sistem yang terintegrasi dan partisipatif, Indonesia menapaki jalan menuju 2030 dengan strategi yang matang, kolaboratif, dan berbasis bukti. Kesuksesan mencapai SDGs di negara desentralistik seperti Indonesia bergantung pada komitmen lintas sektor, integrasi kebijakan, dan inovasi dalam pendanaan serta pelaksanaan.

Mencapai Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030 di Indonesia bukanlah tugas yang mudah, terlebih dalam konteks sistem negara desentralisasi.

Dengan lebih dari 500 pemerintah daerah yang memiliki otonomi masing-masing, sinergi pusat dan daerah menjadi krusial. Dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB/SDGs 2021–2024 yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas menyajikan strategi menyeluruh yang menekankan pentingnya partisipasi multipihak dan pelibatan aktif seluruh elemen bangsa.

RAN TPB/SDGs tidak berdiri sendiri, namun selaras dengan RPJMN 2020–2024, Nawacita, dan peta jalan jangka panjang pembangunan nasional. Sebanyak 124 target SDGs telah diarusutamakan ke dalam RPJMN. Di tingkat lokal, Rencana Aksi Daerah (RAD) telah disusun di 29 provinsi. Keterlibatan pemangku kepentingan diperkuat melalui SDGs Center di berbagai perguruan tinggi serta pelibatan sektor nonpemerintah seperti filantropi, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat sipil.

Menurut paparan Dr. Vivi Yulaswati, Kepala Sekretariat Nasional SDGs, sistem koordinasi nasional SDGs dibentuk melalui Perpres No. 59 Tahun 2017, dengan melibatkan empat platform utama: pemerintah dan parlemen, organisasi masyarakat, dunia usaha, serta akademisi. Pelaksanaan TPB/SDGs dilandasi prinsip inklusivitas, integrasi, universalitas, dan komitmen ‘No One Left Behind’.

Untuk memastikan pencapaian target, pemerintah menggunakan sistem informasi KRISNA, E-Monev Bappenas, dan E-Monev SDGs untuk tagging dan monitoring anggaran berdasarkan indikator SDGs. Selain itu, Metadata Indikator SDGs Nasional Edisi II menjadi rujukan teknis perencanaan dan evaluasi yang digunakan oleh semua pihak yang terlibat.

Kebutuhan pembiayaan SDGs yang mencapai lebih dari Rp67.000 triliun, mendorong lahirnya SDGs Financing Hub sebagai upaya menggalang dana dari berbagai sumber, baik domestik maupun internasional. Seluruh langkah ini menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dan berbasis data untuk memastikan transformasi pembangunan nasional yang berkelanjutan di era desentralisasi.

Melalui sistem yang terintegrasi dan partisipatif, Indonesia menapaki jalan menuju 2030 dengan strategi yang matang, kolaboratif, dan berbasis bukti. Kesuksesan mencapai SDGs di negara desentralistik seperti Indonesia bergantung pada komitmen lintas sektor, integrasi kebijakan, dan inovasi dalam pendanaan serta pelaksanaan. [Red. Hilda]

Sumber:

  • Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs 2021–2024.
  • Paparan Vivi Yulaswati, ‘Penyusunan RAN TPB/SDGs’, Rapat Koordinasi JICA dan 17 Konsultan Nasional, 15 Januari 2021.

Lokasi              : Indonesia

Tanggal.           : 18 Juli 2025

Keyword          : Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan (SDGS 11) dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDGS 17)

Hilda Octavana Siregar, Sekolah Vokasi UGM

Tags: SDG SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDGs

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Post

  • Wujudkan Desa yang Tangguh dan Akuntabel, Pengawasan Keuangan Desa Jadi Sorotan
  • Peran Potensial Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
  • Program Merger BPR dan BPRS Oleh Otoritas Jasa Keuangan, Kendala di Lapangan
  • Bagaimana Mencapai Agenda SDGs 2030 di Sistem Negara Desentralisasi
  • Adopsi Media Sosial oleh UMKM
Universitas Gadjah Mada

Departemen Ekonomika dan Bisnis

Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

Gedung Suhardi Sigit, Jl. Prof. Dr. Mr. Drs. Notonegoro No.1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+(62) 274 513367 | +(62) 274 549289

deb.sv@ugm.ac.id

 

Program Studi

Akuntansi Sektor Publik Manajemen dan Penilaian Properti Pembangunan Ekonomi Kewilayahan Perbankan

Tautan

Sekolah Vokasi UGM Simaster UGM eLOK UGM e-Lisa Simaster HRIS Tracer Study Career Center (VDC) Laboratorium DEB

Unduhan

Unduhan

Media Sosial

© Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY