Melanjutkan kegiatan sebelumnya, Tim konsorsium DIY Program Ekosistem Kemitraan berbasis Potensi Daerah Jumat (19/1/2024) kembali menyelenggarakan FGD dan konsultasi panel experts. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini kegiatan diselenggarakan di Ruang VIP Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKN) Yogyakarta. Sesi FGD dan konsultasi dengan panel expert yang dipimpin oleh Dosen DEB SV UGM Dr. Anggi Rahajeng, S.E., M.Ec. selaku moderator ini merupakan kelanjutan dari FGD pertama yang dilaksanakan pada bulan November 2023 terkait penyusunan Workforce Planning dengan menggunakan pendekatan Foresight.
Dalam FGD kali ini tim konsorsium yang hadir terdiri dari tim peneliti dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, melanjutkan penyusunan workforce dan innovation planning menggunakan metode konsultasi panel expert dengan menghadirkan narasumber dari Sekretaris Daerah Provinsi DIY, Kepala Bappeda Provinsi DIY, Kepala Disnakertrans Provinsi DIY, Kepala Disdikpora DIY, Waketum Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY, Kepala Bappeda Kota Yogyakarta dan empat kabupaten (Gunungkidul, Sleman, Bantul dan Kulon Progo), serta kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, dan juga perwakilan dari Nalar Institute selaku pakar metodologi.
Kegiatan dibuka oleh Direktur AKN Senbud Yogyakarta Dr. Supadma, M.Hum dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Tim Konsorsium Ekosistem Kemitraan Dr. Wiryanta, M.T., serta Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom., M.Kom. selaku tim pakar Mitras DUDI. Dr. Wiryanta, S.T., M.T, selaku Ketua Tim Program yang juga Wakil Dekan Sekolah Vokasi UGM menyampaikan, FGD dan konsultasi panel expert ini bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil FGD Pertama, yang berupa pemetaan events-trends dan drivers yang diprediksi akan terjadi dan mampu menjadi pengungkit utama maupun berpengaruh terhadap perkembangan situasi ketenagakerjaan dan inovasi di masa depan khususnya vokasi di DIY.
” Hasil tersebut yang nanti akan dipakai sebagai pedoman langkah kita selanjutnya. ” ujar Wiryanta, di Kampus AKN Yogyakarta, Jalan Parangtritis, Bantul, Kamis (18/1/2024).
Ditambahkan Wiryanta, dalam FGD ini menghasilkan beberapa hal berupa analisis foresight yang dilakukan oleh Tim Konsorsium tentang penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Yogyakarta, mendiskusikan isu dan kebijakan tentang penguatan ekosistem kemitraan dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi dan pengembangan inovasi berbasis potensi daerah dan yang ketiga menyusun skenario untuk penguatan ekosistem kemitraan untuk menyusun workforce planning dan innovation planning di DIY,”
Selanjutnya Wiryanta mengemukakan , disamping 3 target yang berhasil dicapai, dalam FGD ini juga dibahas isu dan kebijakan yang terkait dengan penguatan ekosistem kemitraan dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi. Dari hasil FGD ke-2 ini, drivers of change pendorong utama dalam penyusunan kerangka workforce and innovation planning di DIY telah dihasilkan dari aspek sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, kebijakan dan nilai. Hasil FGD ke-2 ini akan diolah lebih lanjut oleh tim konsorsium DIY.
“Jadi kita akan melihat kopentensi-kopentensi apa yang bisa dikembangkan lalu endingnya kita akan merumuskan inovasi-inovasi apa yang bisa dilakukan sehingga kita bisa memetakan beberapa faktor yang bisa mengembangkan DIY saat ini dan yang akan datang. Makanya di FGD ini kita juga meminta masukan dari para pemangku kepentingan seperti dari Sekda, Bapeda DIY dan kabupaten/kota, Disdikpora serta Dinas Tenaga Kerja,” ujar Wiryanta. Sementara Dr. Dewi Liliana selaku pakar dari Mitras DUDI berharap kolaborasi 3 Kampus sebagai tim konsorsium dalam Program Ekosistem Kemitraan ini dapat membuka sekat-sekat antar kampus untuk menghasilkan perencanaan SDM dan Inovasi di DIY. Ada 20 wilayah di Indonesia yang sedang mengimplementasikan program yang sama dan menurutnya tim konsorsium DIY termasuk salah satu tim yang telah berprogress dengan baik.(*)
Kegiatan FGD ini sekaligus melanjutkan upaya SV UGM dalam menjalankan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan nomor empat (Quality education), nomor delapan (Decent Work and Economic Growth) , nomor sembilan (Industry, Innovation and Infrastructure), dan nomor sebelas (Sustainable cities and communities).
Kontributor : Dr. Anggi Rahajeng, S.E., M.Ec.